61. Poor Arnold

11.6K 1.3K 212
                                    

Haii, absen nama kalian dong disini

*********

Pagi yang cerah, sama seperti suasana hati seorang gadis yang sedang mengamati sebuah kotak kecil yang sudah ia pasangi pita kecil lucu

"Iket pinggang udah, dasi udah, topi udah, kado buat Varo juga udah, cantiknya juga udah, paket komplit deh" Gumam Alana di depan cermin besar dengan ceria namun tak bertahan lama, karena beberapa detik kemudian, ia langsung menepuk jidatnya

"Oiyaa, PR nya belum, buat di sekolah aja deh, hihi" Kikik Alana lalu mengambil tas sekolahnya dan turun ke lantai bawah rumahnya untuk menyantap sarapan yang sudah siap untuk masuk kedalam perut nya

Di meja makan, bisa Alana lihat jika Lena dan Arnold sudah duduk di meja makan dengan Lena yang asik bermain handphone nya dan Arnold yang sedang memeriksa dokumen yang tidak Alana paham

Yang pertama kali menyadari kehadiran Alana yaitu Arnold, dengan senyum lembutnya, pria paruh baya itu pun langsung berdiri menyambut Alana dengan pelukan hangatnya

"Anak Daddy pinter udah bisa bangun sendiri" Ujar Arnold sambil mengecup ringan kepala putri kesayangannya dan tentunya dibalas senyuman bangga dari Alana

"Tumben bangun pagi, biasanya kayak mati suri" Cibir Lena heran dan tentu dibalas dengan rengutan sebal dari Alana

Berbeda dengan Arnold yang memuji karena Lena malah mencibir, mungkin itulah perbedaan antara lelaki dan wanita

Apa yang dilakukan pasti akan dicibir, dasar wanita

"Bangun lama di omelin, bangun cepet di julidin" Cibir Alana sebal

"Itu apa?" Tanya Lena sambil melirik kotak yang sedari tadi dipeluk Alana dengan sayang dan hati-hati

"Kado buat Varo dong" Jawab Alana dengan bangga akan hasil karyanya

"Varo ultah?!" Pekik Lena dengan histeris

"Kok mommy seneng banget?" Heran Alana melihat Lena yang sedang kegirangan, atau bisa dibilang panik?

"Malah mommy bingung tau! Mau kasih kado apa ya? Aduh" Balas Lena dengan muka rempong nya

"Kamu kasih apa?" Tanya Lena

"Ale kasih voucher gratis ongkir minimal 0 sama case hp limited edition ke Varo" Jawab Alana dengan muka pongahnya

"Itu doang?"

"Iya, soalnya Ale lagi kanker" Curhat Alana dengan sedih

"APA?!" Teriak Arnold dengan suara yang tidak bisa dikatakan kecil

"Kenapa kamu ga bilang sama Daddy?!" Suara Arnold yang menggema keras dengan nafas yang terengah-engah itu tentu membuat Alana bahkan terlonjak kaget sampai ia sedikit memundurkan tubuhnya takut dengan mata berkaca-kaca

"Huaa! Daddy kok malah marahin Ale sih hiks" Tangis yang sering terdengar itu pun kembali menggelegar dengan keras diiringi dengan getaran tubuhnya

"Awshh" Suara ringisan kecil yang berasal dari mulut Arnold pun membuat Lena semakin gencar untuk memberikan cubitan maut pada suaminya itu

"Kamu kudet banget sih, kanker itu artinya kantong kering, makanya jajan istri sama anak-anak nya dibanyakin biar ga kanker, dasar aki-aki!" Omel Lena dengan muka sebal nya

Masa julukan kanker yang sudah ada dari jaman bahola saja ia tidak tahu?!

"masa enam puluh tiga juta sebulan kurang sama Ale? Itu cuman jajan sekolah sama makan lho belum yang lain" Balas Arnold sambil menaruh telunjuknya di bawah dagu sambil berfikir keras

AlvaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang