🍂Twenty-nine🍂

789 76 43
                                    

📚Happy Reading📚
Sorry kalau ada typo :)

20 vote = update

"Dia lebih penting dari diri gue sendiri, sekalipun dia terluka gue siap jadi penggantinya meskipun harus dengan nyawa sekalipun."
~Arlan Kanza Fransa~

🍂🍂🍂

Rintik hujan tidak sederas sore hari, namun sahutan petir di langit gelap masih terdengar mengerikan dalam telinga. Motor sport warna putih itu melaju melewati gerbang rumah, dan berhenti tepat di bagasi rumah tersebut. Tubuh yang hanya dilindungi hoodei berwarna biru itu sedikit kebasahan.

Arlan turun dari motornya dan berjalan masuk lewat pintu utama. Baru saja cowok itu mengambil langkah, sudah ada Eva yang berdiri di depan pintu dengan wajah khawatir. Arlan heran, tidak biasanya wanita yang telah melahirkannya itu menunggu dirinya, ditambah raut wajah seperti itu.

"Arlan kamu kemana aja sih, Bunda teleponin kok gak diangkat-angkat, bunda chat gak dibales-bales?" sembur wanita itu pada anaknya bak seorang kekasih yang LDRan dan tidak diberi kabar selama berbulan-bulan.

Mendengar keluhan dari Eva, cowok itu langsung mengecek keadaan ponsel, dan benar saja terdapat banyak notifikasi pesan dan telepon dari wanita paru baya itu. Ini mungkin karena ponsel Arlan dalam mode diam sehingga tak menyebabkan bunyi ketika mendapat telepon ataupun pesan.

"Latihan basket Bun, terus ke rumah Vano." jawab Arlan jujur. Setelah latihan basket, Arlan sengaja mampir ke rumah sahabatnya yang satu itu untuk mengganti ponsel Devin yang dirusak olehnya. Kenapa tidak langsung ke rumah Devin saja? Jawabannya karena Devin selalu menginap di rumah Vano dan jarang sekali ada di rumah orang tuanya.

"Terus Zaffina mana, tadi Bunda telepon juga gak aktif ponselnya."

Arlan mengerutkan kening, bukankah belakangan ini gadis itu selalu pulang bersama pacarnya, yang Arlan sungguh malas menyebut ataupun mengingat nama cowok itu.

"Arlan gak bareng dia Bun."

"Loh kamu ini gimana sih, masa satu kelas bisa gak bareng?" Eva semakin cemas.

Arlan tidak menimpal lagi. Kali ini cowok itu langsung mengetik sesuatu di atas keyboard ponsel, berusaha menanyakan keberadaan Zaffina di grup kelas. Siapa tahu gadis itu sedang ada di rumah teman-temannya.

GC Kelas X IPA 10

Arlan
Ada yg liat Zaffina?

Deden
Lah, tumben lo nanya tuh cewek. Jangan-jangan lo udh punya rasa ya sama dia?

Gea
Mau rasa apa? Strawberry? Coklat?

Apin
Bukannya Zaffina udah punya pacar?

Gea
Tumben sodara upin ipin nongol

Eggy
Cie yang rindu, baru ajh beberapa jam pulang sekolah udh rindu ajh kayak Delan.

Deden
Dilan woyyy..

Arlan
Ini serius!

Hiruka
Kita gak liat Arlan, terakhir aku liat pas pulang sekolah. Itupun gak bareng.

Deden
Bener tuh, coba cari ajh ke rumah Zaffina. Sekalian lamar juga. Wkwkk..

Arlan
Dia gk ada di rmh

Crazy Girl And Good Boy (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang