Di sebuah restoran yang bergaya klasik Zaffina dan Aster tampak tenang dengan makanannya, menikmati alunan musik yang berkesan romantis.
"Zaff sebenernya gue suka sama lo, lo mau kan jadi pacar gue?" Tanya Aster sambil memegang tangan Zaffina.
Zaffina tampak ragu dengan apa yang dikatakan Aster, apakah benar dia baru saja menembaknya.
"Emm.. Aster lo serius?" Zaffina menundukkan kepalanya tak percaya dengan apa yang dikatakan Aster tadi.
Aster mengangkat dagu Zaffina menatap lekat perempuan bermata cokelat madu itu.
"Gue gak pernah seserius ini" Aster menepis jarak diantara Zaffina, mendekatkan wajahnya dengan Zaffina.
Seketika jantung Zaffina seperti berhenti berdetak, napasnya tercekat seolah disini tak ada oksigen untuk dia bernapas.
Satu jengkal.. Dua jengkal.. Tiga jengkal.. Dan...
BYURRRR!!!
Dengan perasaan kaget Zaffina langsung bangun dari mimpi indahnya, menatap horor pada kakak laknat tapi ganteng yang tertawa seperti mak lampir, siapa lagi kalau bukan Daren.
Kini baju tidur bergambar kartun wonder woman dan kasur yang dibalut seprei wonder woman itu sudah basah kuyub. Bukan karena banjir atau genteng kamar Zaffina bocor. Melainkan karena ulah Daren yang membanjur Zaffina dengan air bekas kobokan yang baunya minta ampun.
"KAK DAREN!!! BAJU GUE JADI BASAH KAN"
"HAHAHAA.. Lo gak tau sih gimana ekspresi lo pas tidur, pake nyium-nyium guling segala lagi, hayo lo tadi abis mimpi gituan ya?" seketika wajah Zaffina memerah antara malu dan kesal pada Daren. Ternyata sosok Zaffina punya rasa malu juga guys.
"KELUAR KAU KAKAK LAKNAT!!!" teriak Zaffina. Pagi ini Daren sukses membuat Zaffina naik pitam.
"Iye.. Iye gue keluar." Daren masih terkekeh sambil berjalan ke luar kamar.
🍂🍂🍂
Saat guru mata pelajaran pertama belum datang, Zaffina menghabiskan waktunya di kelas dengan senyum-senyum sendiri persis seperti orang gila. Pikirannya terus mengulang kejadian kemarin malam bersama Aster. Kayaknya bener deh kata orang, kalau cinta itu bisa bikin kita jadi gila.
Tak istimewa, hanya bermain timezone, nonton film Captain Marvel di bioskop, dan makan di warung pecel lele pinggir jalan. Tapi itu semua sukses membuat Zaffina bahagia karena baru kali ini ada laki-laki yang mau mengajaknya jalan-jalan kecuali Daren dan ayahnya.
Arlan merasa aneh dengan Zaffina yang sedari tadi hanya senyum-senyum sendiri, apakah Zaffina salah makan obat atau hari ini obatnya habis, begitu pikirnya.
Gea tak sengaja melihat Zaffina yang sedang senyum-senyum sendiri di belakang kursinya, dan sekarang pandangannya menatap Arlan, wajahnya seolah bertanya kepada Arlan mengapa manusia di sampingnya tersenyum layaknya orang stres. Tapi Arlan hanya menjawabnya dengan mengendikkan bahu acuh.
"Woy Hiruka, Eggy, Deden, liat deh si Zaffina senyum-senyum sendiri," ucap Gea kepada tiga temannya itu.
"Kesurupan setan si Siti kali," celetuk Deden.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl And Good Boy (HIATUS)
Novela Juvenil"Aku tau kenapa Tuhan menciptakan sebuah perbedaan." "Kenapa?" "Karena Tuhan tau kita tak akan bersatu tanpa sebuah perbedaan." I and you are united because of differences Ini hanyalah kisah Zaffina dan Arlan, dua manusia yang saling bertolak belaka...