🍂Forty-six🍂

332 34 37
                                    

Sorry kalau ada typo.

🍂🍂🍂

"Nona kasihanilah diriku, aku hanyalah nenek tua yang kehausan. Bolehkah aku meminta seteguk air agar tenggorokan ku tidak haus lagi?"

"Tentu nenek aku akan memberimu minum." Putri Salju pergi ke dapur untuk mengambil segelas air dan segera diberikan kepada nenek tua yang kehausan itu.

"Ini nek minumnya."

"terima—"

Byurrr...

Air teh itu tumpah mengenai seragam Viona akibat Zaffina tersandung tali sepatu yang lupa diikat. Zaffina menutup mulutnya yang menganga begitu pula orang-orang di sekeliling yang sama kagetnya. Arlan memperhatikan kejadian itu sambil memegang kertas naskah yang sebelumnya ia hafalkan.

"Lo sengaja ya?" wajah Viona memerah dengan rahang mengeras.

Zaffina mengangkat kedua jari tangan kirinya membentuk huruf V dengan kepala yang terus menggeleng. "Maaf, gue gak sengaja sumpah demi kulit kerang ajaib gue gak ada niatan bikin baju lo basah," sesalnya.

Tanpa diduga Dion mendorong Zaffina hingga tersungkur ke lantai. "Ehh.. Pet Kai, ngapain lo banjur Viona hah!?"

Zaffina segera bangkit kemudian menatap Dion nyalang. "Gue udah bilang, maaf."

"Makanya kalau gak bisa main drama gak usah sok ikutan segala, murid-murid dari kelas buangan memang gak bisa diandelin," cibir Dion sambil memakaikan jaketnya pada baju putih Viona yang tembus pandang karena basah.

Zaffina tertohok dengan perkataan Dion tadi. "Kok lo yang nyolot sih, gue kan udah minta maaf. Apa lo budek, mesti gue ulangi kata MAAF VIONA!"

"Udahlah Dion, dia udah minta maaf juga. Gak apa-apa kok." sebisa mungkin Viona meredam emosinya untuk mempertahankan perspektif semua orang terhadap dirinya.

"Gak bisa gitu dong, dia udah buat lo basah dan lengket kayak gitu."

"Tuhan saja maha pemaaf masa lo gak mau maafin gue," kata Zaffina membuat Dion kalah telak.

Fanesa yang ikut diam menyaksikan adik kelasnya berseteru tiba-tiba memberi pengumuman.

"Latihan kali ini cukup sampai disini. Kalian boleh pulang," kata Fanesa.

"Ayo pulang sama gue Viona," Dion hendak meraih tangan Viona namun si pemilik tangan malah berbalik pada Arlan. Zaffina dengan sengaja menyenggol Dion sambil menahan tawa.

"Kacang sekarang lagi mahal ya," sindir Zaffina. Dion tampaknya sedang berusaha untuk tidak menampar wajah gadis itu.

"Diem lo Pet Kai!" gertak Dion.
"Huaaa.. Gue takut, Sung Go Kong ngamuk." Zaffina memasang wajah takut yang dibuat-buat. Baru saja ingin melenggang pergi tiba-tiba Arlan mendekatinya dan mengabaikan Viona yang merengek meminta pulang bersama. Zaffina terpaku dengan iris hitam yang terus menatapnya.

Setelah Arlan sampai dihadapannya. Cowok itu tanpa aba-aba jongkok, lalu mengikatkan sepatu Zaffina yang semula belum terikat. Zaffina menepuk jidat sambil membuang muka. Kenapa ia sampai lupa dengan tali sepatu penyebab masalah itu.

"Lain kali liat tali sepatu lo dulu sebelum jalan," ujar Arlan setelah berdiri kembali.

Jantung Zaffina berdetak cepat. Perasaan yang sulit diartikan itu muncul tiba-tiba setelah bertatapan cukup lama.

"Ayo Arlan kita pulang!" Viona berkata dengan nada manja lalu menggeret Arlan keluar aula.

Dion yang menyaksikan itu tidak jauh menghampiri Zaffina dengan tersenyum miring. "Gue buat penawaran menarik buat lo Pet Kai, mau gak?"

Crazy Girl And Good Boy (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang