🍂Six🍂

1.3K 126 90
                                    

Perbedaan yang kita miliki membuat cinta kita lebih sempurna,,,

Karena kita saling melengkapi perbedaan dan kekurangan kita!

🍂🍂🍂

Pagi ini sama seperti pagi pada umumnya, tak ada yang mengesankan selain berangkat ke sekolah bagi murid malas seperti Zaffina.

Setelah memarkirkan motor kesayangan-nya di parkiran, Zaffina melangkah malas menuju kelas.

Baru beberapa langkah kakinya memasuki kelas, Zaffina sudah disambut oleh teman-teman sekelasnya yang ribut mundar-mandir dari meja yang satu ke meja yang lain.

"Kenapa sih?" tanya Zaffina di ambang pintu.

"Lo gak tau, hari ini ada PR MTK?" Bukannya menjawab Deden malah bertanya kembali.

"APA? Serius lo?" tanya Zaffina dibarengi dengan ekspresi kagetnya.

"Iye, mau banget diseriusin," jawab Deden.

Zaffina dengan cepat menuju kursinya dan langsung membuka buku yang berisi PR Matematika itu. Di sampingnya sudah ada Arlan yang sedang asik membaca buku, entah apa buku yang dia baca.

"Hiruka lo udah kan?" tanya Zaffina saat menghampiri kursi Hiruka yang sedang dikerumungi oleh lalat-lalat yang haus akan contekan.

"Udah kok tadi aku dikasih tau sama temen aku," jawab Hiruka. Zaffina yang mendengar itu sedikit heran.

Temen? Perasaan orang-orang disini pada bego semua kecuali Si curut Arlan.

"Siapa temen lo? Deden atau Gea?" tanya Zaffina sekali lagi.

"Boro-boro gue ngasih tau dia, gue juga belom," ucap Gea yang ada disamping Hiruka.

"Hooh, baru juga gue pengen liat jawaban Hiruka," kini Deden ikut menimpal.

"Terus siapa, gak mungkin kan lo nanya sama orang-orang di kelas ini yang begonya melebihi gue." ucapan Zaffina yang asal jeplak itu langsung dibalas tatapan horor semua murid di kelas.

Zaffina hanya nyengir tak berdosa dan langsung meminta maaf kepada semua orang yang ada di kelas itu, dari pada dia bonyok di gebugin lebih baik minta maaf.

"Terus siapa?" tanya Zaffina sekali lagi kepada Hiruka, Hiruka tampak ragu untuk menjawab.

"Emm.. Aku dikasih tau sama Siti murid yang tahun lalu meninggal bunuh diri di kelas ini." Jawaban Hiruka sontak membuat bulu kuduk Gea, Deden, dan Zaffina berdiri.

"Gila!!! Hiruka, lo ngapain minta jawaban dari setan, musrik tau gak," Zaffina histeris.

"Ehh.. Dia pinter kok," kata Hiruka.

"Sepinter-pinternya itu setan gue gak bakal mau nyontek sama dia," kini Gea ikut bicara.

Hiruka menundukkan kepalanya, menyesali apa yang telah dia perbuat.

Tiba-tiba ada sebuah tangan yang mengelus rambut Hiruka pelan. Hiruka mendongak, melihat siapa pemilik tangan itu, dan ternyata dia adalah Deden.

"Jangan lakuin lagi, gue takut lo di sakitin sama temen goib lo," ucap Daren sambil menunjukkan senyuman tulusnya. Zaffina dan Gea hanya bisa memutar bola matanya, malas melihat tingkah kedua manusia itu.

Hiruka mengangguk-kan kepalanya.

"HAI GAYS!!! GUE ADA BERITA PENTING!!!" teriakan Eggy dari ambang pintu mengalihkan pandangan semua penghuni kelas yang sibuk menyalin jawaban PR MTK.

Crazy Girl And Good Boy (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang