🍂Thirty-seven🍂

646 47 7
                                    

📚HAPPY READING📚
Sorry kalau ada typo.
Seperti biasa vote sebelum baca^^
...

🍂🍂🍂

Disinilah mereka berada. Di ruang yang tidak sempit tidak juga luas. Keduanya duduk saling bersampingan menghadap guru BK bernama Bu Neni. Wanita paruh baya itu memainkan ujung bolpoin hingga membuat ruang BK yang hening didominasi suara bolpoin yang dibuka tutup.

"Jadi siapa yang memulai?" tanya Bu Neni menatap kedua siswi di depannya bergantian.

"Dia!!!" Nica dan Zaffina serempak bicara dan saling tunjuk satu sama lain.

"Dia duluan yang tampar saya Bu, liat bekas tamparannya masih ada." Zaffina mendelik, mendengar Cabe di sampingnya menuduh seolah di sini dialah orang yang salah.

"Sekata kata kalau ngomong, emang bener saya yang tampar Bu, tapi kalau gak dia duluan yang menghina dan mempermalukan teman saya, saya juga ogah ngotorin tangan hanya untuk nampar Cabe ini."

"Apa lo bilang gue cabe? Lo tuh yang cabe!"

Nica beralih pada Bu Neni. "Ibu jangan percaya cewek buangan ini. Selama ini saya selalu juara satu lomba Astronomi dan saya adalah siswi kebanggaan Ibu, mana mungkin saya yang memulai duluan kalau gak dia yang nampar saya."

"Bu saya punya bukti," Zaffina menekan beberapa kali layar ponselnya lalu ia serahkan pada Bu Neni. Nica cemas, sedangkan Zaffina tersenyum puas. Kini topeng Nica yang berpura-pura baik di hadapan guru terbuka sudah.

Reaksi Bu Neni tampak kaget melihat video yang diputar di dalamnya. Ia tidak menyangka kalau murid kesayangan sekaligus kebanggaan sekolah bisa berlaku kasar pada orang lain. Bahkan itu terjadi di sekolah.

"Nica jelaskan maksud video ini!"

"Sudah sangat jelas kan Bu anak kebanggaan Ibu ini sangat melenceng dari norma. Bukannya Ibu yang mengajarkan kami soal jangan membeda-bedakan orang lain, berlaku kasar, apalagi memandang orang hanya dari fisiknya."

"Diam Zaffina saya sedang bicara dengan Nica!" sentak Bu Neni menatap nyalang. Reaksi Zaffina mencebikkan bibir sambil komat-kamit tidak jelas.

Nica tertunduk. "Maa-af kan saya Bu."

Bu Neni memijat pelipis yang terasa berdenyut. Zaffina tersenyum sinis melihat Nica yang sebelum dan sesudah seperti manusia yang berbeda. Sebelumnya Nica tampak seperti singa sang raja hutan tapi sekarang berubah jadi kucing yang ketahuan mencuri ikan di pasar.

"Seharusnya lo bilang maaf sama Pido, dasar cabe."

"Zaffina!" Zaffina membuang muka ketika Bu Neni mendelik padanya. Mentang-mentang Nica dari kelas unggulan Bu Neni bersikap seperti pilih kasih.

"Baiklah, ibu anggap masalah ini sudah selesai. Nica dan Zaffina kalian Ibu hukum bersihkan belakang sekolah. Saya dengar Kang Latif sedang tidak bekerja."

"Tapi Bu saya lapar," ucap Zaffina sambil mengelus perut. Waktu istirahat tersita sudah. Zaffina yakin teman-temannya sekarang berada di kantin menikmati batagor Mang Jajang.

"Tidak ada tapi-tapian, sudah cepat kalian berdua kesana. Kalau sampai saya liat masih banyak daun-daun berserakan, saya hukum kalian dua kali lipat!"

Crazy Girl And Good Boy (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang