🍂Thirty-six🍂

643 47 3
                                    

📚HAPPY READING 📚
Sorry kalau ada typo. Bantu koreksi juga ya^^
Seperti biasa vomet sebelum baca.
...

🍂🍂🍂

"Gimana rasanya?" Deden bertanya pada Eggy. Saat ini mereka sedang menuju kantin.

"Ya sakitlah bego!" Eggy melotot pada Deden.

"Haha.. Lagian target lo antimainstream banget sih," Deden tertawa mengejek.

"Gue juga gak tau kali kalau Kakak Arlan segalak itu, mana semalem badan gue sakit banget," keluh Eggy sambil membuka bungkus permen lolipop.

"Kak Zura gak akan banting orang sembarangan kalau  gak lo duluan yang buat masalah. Emang lo bikin masalah apa sih semalam?" tanya Zaffina penasaran.

"Apaan sih, gue cuman sentuh pundak dia dari belakang karena gue panggilin gak nyaut-nyaut," jelas Eggy.

"Itu masalahnya, udah gue bilang Kak Zura itu punya sikap siaga tinggi. Salah elo main sentuh aja!" kata Zaffina.

"Iya deh, Eggy emang selalu salah. Tip-x Apin ilang Eggy yang salah, cacing gak punya mata Eggy yang salah, kucing tetangga bunting Eggy yang salah, Hiruka gak peka Eggy yang salah," ucap Eggy dramatis.

Hiruka yang merasa terpanggil bersuara "Aku iritabilitas lho kan aku makhluk hidup."

"Hiruka anak siapa sih lo, kok pinter banget?" Zaffina mengelus rambut Hiruka. Dia mengerti maksud iritabilitas adalah istilah peka dalam ilmu biologi bukan percintaan.

"Iritabilitas apaan tuh?" Eggy tampaknya tidak mengerti.

"Makanya kalau guru biologi nerangin tuh didenger Telor, iritabilitas aja gak tau," kata Gea.

"Emang apaan?"

"Itukan penyakit kalau gatel-getel merah akibat gak cocok pake produk," jelas Gea.

"Elo juga salah, itumah iritasi" protes Deden.

Gea mengendikan bahu tidak peduli "Sama aja itu depannya."

Seketika Zaffina teringat akan sesuatu. Dengan cepat ia meraih ponsel pintarnya, menekan beberapa kali layar ponsel setelah kemudian memperlihatkan sederet nomer pada Deden, Gea, Eggy, dan Hiruka. Hari ini ia bertekad menjadi seorang detektif demi mencari orang yang telah menerornya.

"Kalian tau ini nomer siapa?"

"Hahaa.. Apa ini, nama kontaknya kok kombinasi gini?" Eggy tertawa renyah.

Gea meraih ponsel Zaffina. Memiringkan kepala lalu menggeleng.

"Lo kenal gak Den?" tanya Zaffina.

"Gue gak kenal Zaff," jawab Deden.

"Iya aku juga," disusul Hiruka.
Gea mengembalikan kembali ponsel itu pada Zaffina. Ia hanya bisa menghembuskan nafas pasrah. Zaffina tau ini pasti sangat sulit dan merepotkan.

"Kenapa sih?" Gea menyadari raut wajah lesu Zaffina.

Zaffina tersenyum lebar. Ia tidak mungkin, menceritakan bahwa ia diteror pada mereka.

"Biasa ada yang ngefans sama gue."

"Sejak kapan lo punya fans? Setau gue lo cuman punya haters" kata Eggy.

"Gue punya kok, lo kan fans berat gue," Zaffina berjalan cepat menjauhi teman-temannya.

"Enak aja gue fans berat lo, gue tuh Blink sejati!" Eggy berlari menyusul Zaffina diikuti Deden, Gea, dan Hiruka.

Crazy Girl And Good Boy (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang