Happy Reading!!
Aku terdiam seribu bahasa menatap jalanan yang sepi, aku termenung memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu. Pikiranku semakin kacau bukannya lebih tenang. Tak ku lirik pria di sampingku saat ini. Aku juga sangat pusing, ku pejamkan mataku untuk menghilangkan rasa pusing itu...hingga aku terlelap.
James Pov
Aku sudah sampai di mansion milikku, segera ku parkirkan mobil di garasi. Aku melirik gadis disebelahku yang sedari tadi hanya diam, dan ternyata dia tertidur.
Mobilnya James
Aku keluar dan membuka pintu mobil sebelah dan mengangkat tubuhnya yang sudah terlalu pules, tidak enak aku membangunkannya. Ku bawa dia ke dalam rumah memasuki kamar tamu.
"ya..ya...kau..kau mau membawaku kemana!" suara wanita terdengar membuatku menatap gadis yang sedang ku gendong saat ini. ia sudah bangun dengan mata melotot tajam.
"turunkan saya, ujarnya menepuk dadaku dan berontak seperti ulat, aku langsung menurunkannya.
"anda ngapain menbawa saya ke kamar?" ujarnya sambil melihat ke sekeliling dengan bingung dan kaget.
"jika kau tidak tidur aku juga akan malas membawamu ke sini"
"ini dimana?"
"rumahku" jawabku lalu berjalan kearah kasur dan merebahkan tubuhku disana, suasana menjadi hening..Aurell terdiam tak mengatakan apapun ia masih dalam posisi berdiri.
"apa-apaan anda membawa saya kesini, saya mau pulang!" ujarnya, ku dengar langkah kaki menjauh.
aku menghela nafas "kita perlu bicara" setelah mengatakan itu aku tak mendengar langkah kaki lagi menandakan dia berhenti. Saat ini aku masih rebahan menatap langit kamar.
"dari awal saya diam di mobil sampai ketiduran karena menunggu bapak minta maaf, tapi bapak malah membawa saya ke sini? Gak salah pak?" ucapnya dengan wajah begitu kesal.
Aku bangun lalu menatapnya datar, ku langkahkan kakiku menuju kearahnya. Ku dekatkan wajahku dan ia mundur seketika.
" jangan macem-macem lagi pak"ucapnya sambil menahan dadaku dan entah mengapa aku malah menyukai ekspresi ketakutannya.
"kenapa aku harus minta maaf? Aku tidak pernah berbuat kesalahan padamu" Dia memutar bola matanya malas lalu berkata.
"terus yang tadi di club itu apa pak? Bapak dengan lancang mencium saya!"
"seharusnya kamu berterima kasih pada saya karena saya membantu kamu dari laki-laki brengsek itu" aku mengingat kembali kejadian saat Aurell hampir saja di cumbu oleh laki-laki brengsek di club itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
RomanceWarning⚠ 21+++ >Dibawah umur menjauh yaahh >Bijak dalam membaca entar gak kuat :) >Banyak typo bertebaran >Banyak umpatan kasar ~~~~~~~ Dijodohkan dengan bos sekaligus pacar sahabatku sendiri sungguh membuatku gila. Apalagi laki-laki yan...