Part 38

252K 7.8K 847
                                    


~~~~Happy Reading!! ~~~~

Aurell POV

Aku berjalan masuk kedalam kamar dengan langkah pelan, perkataan Leo terngiang di kepalaku.

"apa benar clara melakukan semua ini? Jadi maksud leo aku salah paham begitu? Tapi dengan jelas aku melihat mereka berciuman"

"tapi jika perkataan Leo semuanya benar? Otomatis aku telah melakukan kesalahan besar. James pasti sangat kecewa dengan sikapku"

" Aku juga kenapa bisa terlalu cepat memutuskan untuk membatalkan pertunangan. Seharusnya aku tidak semarah itu, aku kan tidak mencintai James"

"astaga apa yang sudah aku lakukan. Aku sudah persis seperti wanita yang sedang cemburu pada kekasihnya. Aku baru sadar, kalau diriku terlalu berlebihan"

"tapi entah mengapa hatiku sangat sakit saat melihat James menyentuh wanita lain, aku tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Bahkan dulu saat aku memergokinya bercumbu dengan clara. Aku biasa saja. Tapi sekarang? "aku mengusap rambutku kebelakang sambil mendongak.

"Ini sudah di luar kebiasaanku. Ini gak masuk akal. Sepertinya aku sudah gila. Bagaimana bisa aku bersikap seperti itu? " ku pejamkan mataku untuk menenangkan pikiran beberapa menit hingga perlahan aku mulai membuka mata.

"apa aku sudah mencintainya? " kuraba dadaku sendiri, tepat di tempat jantungku sedang berdetak.

Deg deg deg

Jantungku berdetak kencang saat menyebut nama pria itu dalam hati.

"sepertinya iya"lirihku menunduk.

"aku sudah jatuh cinta padanya"ku remas dadaku sendiri, aku benar-benar tak menyangka ini akan terjadi. Aku tak menyangka bisa mencintai pria seperti James. Namun hatiku memang sudah tidak bisa dibohongi. Aku berdegup kencang ketika di dekatnya, cemburu jika dirinya dekat dengan wanita lain.

"apa cinta memang seperti ini? Datang tanpa aku sadari, bahkan tak peduli dengan siapa. Padahal aku tidak pernah sekalipun membayangkan bisa jatuh cinta pada pria seperti James"

Aku menghela napas lalu bersandar dibalik pintu. Semua kenangan bersama James seakan terputar di otakku. Ketika pria itu menolongku dari pemerkosaan, ketika dipantai ia memelukku dengan hangat dan membuatku terasa begitu nyaman, ketika James menyatakan perasaannya di mobil dengan spontan dan tidak ada romantisnya sama sekali. Segala perhatiannya...semua yang dilakukannya masih melekat jelas di otakku.

Hatiku berasa diserang oleh rasa sakit dan penyesalan yang begitu kuat. Menyesal telah mengambil keputusan tanpa berpikir terlebih dahulu. Dan sakit saat melihat betapa menyedihkannya James karena diriku.

Aku mendongak, air mataku sudah tak bisa ku tahan lagi. Ini sangat sakit. Apalagi mengingat bagaimana aku selalu mengabaikannya dan James selalu berusaha mendekatiku tanpa lelah.

Semakin mengingat wajah James, air mataku semakin mengalir dengan deras. Tanpa ada yang perlu ku tahan lagi, aku mulai menangis menumpahkan segalanya.

***

Aku menggeliat, malam sudah berganti dengan pagi begitu cepat. Mataku masih sangat berat, tadi malam aku bisa tidur setelah jam 3 pagi dan sekarang aku terbangun di jam 6 pagi. Bayangkan aku hanya dapat tidur 3 jam. Namun tak mungkin aku kembali melanjutkan tidur. Yang ada mama akan datang memarahiku karena tidak tahu malu, nginep dirumah orang terus bangunnya kesiangan.

Aku menghela napas saat mengingat kembali kejadian semalam, aku tidak tahu harus bersikap bagaimana didepan James hari ini. Apalagi mulai hari ini aku sudah mulai bekerja seperti biasa.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang