•~~~~~~~~Happy Reading!! ~~~~~~~•
Diana sedang sibuk menyajikan makanan di atas meja di bantu seorang pelayan. Sekarang mereka sedang berada di taman belakang dekat kolam renang dengan hamparan lautan di hadapan mereka.
James sedang memanggang daging ditemani Aurell.
"Ya! Kau pikir hanya dirimu yang bisa memanggang? Aku juga bisa James" Aurell meraih capit yang ada di tangan James."tidak boleh ini sangat panas, biar aku saja" James kembali mengambilnya.
"tidak, aku saja James. Aku ingin mencobanya " Aurell berusaha meraih kembali capit itu namun...
"Astaga! lihat kan dagingnya jadi gosong "
Keduanya menganga saat melihat daging yang sedang ia panggang sudah hitam. James melirik gadis itu dengan tajam.
"hehe maaf.." menangkupkan kedua tangan di depan dada. James menghela napas.
"baiklah kali ini aku maafkan,,tapi cium dulu"
"ck kau memang benar-benar predator bibir James sehari sudah berapa kali kau mencium ku heh?!"
"tapi suka kan, ayolah aku ingin kau yang mencium ku"
"tidak, aku tidak m..-"
Cup
"YAA!! kau.. -" teriaknya saat James berhasil mengambil ciuman di bibirnya.
"cih.. " sebuah decihan keluar dari mulut seorang wanita yang tengah duduk di kursi taman sambil menatap keduanya.
Tristan yang mendengar itu menoleh dan mendapati Alliqa tengah menatap kearah James dan Aurell dengan tatapan tidak suka, ia tersenyum miring lalu melepas gitar yang ada di pangkuannya dan berjalan mendekat.
"mau aku ambilkan es? Sepertinya kau sedang terbakar api cemburu" mendengar itu Alliqa langsung menoleh.
" jangan dekati aku..menjauh sana" usirnya. Namun Tristan malah duduk di sampingnya.
"mau kamu jungkir balik James tak akan mau lagi balik denganmu" Alliqa langsung menoleh dan menatap Tristan dengan tajam.
"jangan sok sokan menasehati ku. Aku tak butuh itu" .
"hmm.. Kalau wanita gagal move on itu ya gini"
"kau pria pertama yang sangat aku benci!!" desisnya lalu berlalu meninggalkan Tristan. Ia berjalan kearah James dan Aurell membuat Tristan mengernyit.
"hai... " sapanya membuat mereka menoleh. Tristan masih memperhatikannya.
"boleh aku minta dagingnya? perutku sudah sangat lapar" mengelus perutnya.
"kau memang tidak bisa mencium bau daging" jawab James
"kau kan tahu ini makanan kesukaanku..Sama seperti kamu yang suka martabak. Pasti langsung ngiler"
"James suka martabak? Oh astaga!! Kenapa aku bisa tidak tahu? Bagaimana bisa aku di sebut calon istri jika begini? Bahkan wanita lain lebih tahu dia dari pada aku" Aurell menunduk lesu.
"James, boleh aku mencoba memanggang daging? Aku ingin.. -"
"Tidak! Ini saja udah gosong gara-gara Aurell. Apa lagi kamu yang tidak pernah memegang benda panas seperti ini. Sudah sana kalian berdua duduk saja" perintah James membuat Aurell tersadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
RomanceWarning⚠ 21+++ >Dibawah umur menjauh yaahh >Bijak dalam membaca entar gak kuat :) >Banyak typo bertebaran >Banyak umpatan kasar ~~~~~~~ Dijodohkan dengan bos sekaligus pacar sahabatku sendiri sungguh membuatku gila. Apalagi laki-laki yan...