~~~~Happy Reading!!! ~~~~
Saat ini mereka sedang berada di perjalanan pulang, hari sudah gelap, hanya lampu-lampu jalanan yang menghiasi kota. Aurell melamun menatap kearah luar, beberapa kali ia tersenyum mengingat kejadian hari ini. Sedangkan James? Pria itu sudah masuk ke alam mimpi, ia tertidur pulas disamping Aurell karena rasa lelah yang menyerang tubuhnya.
Ia terkejut saat melihat kepala James hampir tersungkur kedepan. Sebenarnya Aurell ingin meraih dan menaruh kepala James di pundaknya, namun rasa malunya lebih banyak.
"Bagaimana jika dia bangun dan melihat tindakanku? Dia pasti akan mengejekku habis-habisan"
Aurell menghela napas lalu kembali menatap luar, ia memutuskan untuk membiarkannya saja. Namun dirinya kembali menoleh saat merasakan sesuatu yang berat di pundaknya.
Aurell tersenyum cantik saat melihat kepala James sudah menyender di pundaknya.
"huuhh.. Ini bukan aku yang mau ya. Tapi kau sendiri yang tidur di pundakku"ucapnya pelan lalu kembali menatap luar dengan senyuman di wajahnya.
Namun senyum itu luntur saat rasa bersalah kembali menyerang relung hatinya, wajah sedih Clara tercetak jelas di ingatannya. Gadis itu benar-benar menghilang dari hidupnya.
"Maaf Ra aku tidak bisa menampik perasaan ini yang diluar keinginanku. Aku benar-benar tak mengerti juga, kenapa aku bisa mencintai James. Perasaan ini tiba-tiba menggerogoti ku, mendominasi hati dan pikiranku. Aku tidak mengerti dengan semua ini Ra.. Maafkan aku"
Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai. Aurell menoleh menatap pria yang tengah tertidur di pundaknya.
"saat tidur begini, wajahnya terlihat menggemaskan" batinnya, lalu menyentuh rambut James mengelusnya pelan.
Aurell segera menyingkirkan tangannya saat melihat James bergerak seperti akan terbangun.
"aku pikir semuanya hanya mimpi"ucap James serak saat mendongak menatap Aurell yang berada di sampingnya
"hm.. Ayo turun.. Kita sudah sampai dari tadi"
James langsung duduk dengan tegak ia menatap luar "aku pikir kita masih di jalan"
"kau mau ikut masuk atau langsung pulang? "tanya Aurell begitu datar membuat James mengernyit.
"kau bisa lebih lembut sedikit? Nada suaramu seperti kita bukan sepasang kekasih"ujarnya membuat Aurell terdiam.
"lalu aku harus bagaimana? memanggilmu sayang dan memperlakukanmu dengan lembut seperti pasangan lainnya begitu?" James menganga, ia tak menyangka Aurell akan menjawabnya seperti itu.
"ya iyalah, kita kan udah resmi jadian beberapa jam lalu"
"hmm terserah deh.. Intinya sikapku akan tetap seperti ini"jawabnya lalu berlalu keluar.
"dasar wanita keras kepala!! "geramnya didalam mobil, lalu keluar membanting pintu mobil dan menghampiri gadis itu. Saat ini mereka tengah berhadapan. Namun belum ada yang memulai pembicaraan.
Leo hanya menahan tawa melihat tingkah keduanya dari dalam mobil.
"Kau..-"
"Aku..-"
Keduanya saling menatap terkejut, suara mereka hampir bersamaan.
"kau duluan"ujar James menyuruh Aurell untuk bicara lebih dulu.
"Tidak..kau saja"jawabnya sambil meremas jemarinya karena gugup.
"ladies first " ucapan itu membuat Aurell menghela napas lalu berkata
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
RomanceWarning⚠ 21+++ >Dibawah umur menjauh yaahh >Bijak dalam membaca entar gak kuat :) >Banyak typo bertebaran >Banyak umpatan kasar ~~~~~~~ Dijodohkan dengan bos sekaligus pacar sahabatku sendiri sungguh membuatku gila. Apalagi laki-laki yan...