~~~~Happy Reading!!~~~~
Perlahan semua kancing baju Aurell mulai terlepas. Ciuman James turun ke leher, setelah itu semakin turun ke dada, menciptakan tanda kepemilikannya ditubuh gadis itu.
Tangan James mulai meraba punggung mulusnya, menarik tali bra gadis itu hingga terlepas. Aurell semakin bergerak gelisah.
Bibir mereka kembali bertautan. Bibir yang sudah seperti makanan favoritnya, tidak akan pernah membuatnya bosan.
Aurell mencengkram sprei.
Hingga kemudian ia merasakan tangan james semakin naik. Mata Aurell langsung terpejam rapat. Ia sedang melawan ketakutannya dan tepat saat miliknya disentuh secara langsung. Tubuh Aurell menegang, ia meremas punggung James dengan kuat, matanya terpejam, sambil menggigit bibirnya
,desahan itu lolos saat James mulai bermain disana.
"kau suka? "pertanyaan itu membuat Aurell membuka mata, ia melihat James dengan sayu, bahkan untuk bicara pun ia tak mampu. Dipeluknya pria itu semakin erat. Ia benar-benar sudah tak tahan dengan sentuhan James di miliknya. Aurell berasa tengah melayang di dalam khayalan liarnya yang dulu sering ia bayangkan. Lagi-lagi tak hentinya Aurell mendesah saat James dengan beraninya mencium perutnya dan naik semakin keatas. Dan sekarang pria itu tengah mencium miliknya. Hanya mencium, tanpa lumatan membuat tubuh aurell semakin di bakar gairah.
Cup
Dikecupnya bibir Aurell singkat membuat gadis itu membuka mata, lalu menatap James dengan napas terengah dan mata sayu.
James merebahkan dirinya ke samping Aurell. Lalu memeluk gadis itu sambil memejamkan mata. Aurell mengernyit bingung.
"k kau sudah selesai? "ujarnya terbata.
"hmm.. Memang kau ingin aku melakukan apa? Memperkosa mu? "Aurell terdiam.
"kenapa kau tidak menyentuhku lebih Jauh? " tanya Aurell dengan bingung.
"karena kau special sayang"ujarnya serak, masih dalam keadaan terpejam.
"aku tidak mau merenggut keperawanan mu sebelum menikah. Aku maunya nanti, saat malam bahagia kita, di malam pertama kita. Anggap saja itu sebagai hadiah untukku karena sudah berhasil menahan gairahku selama bersamamu" Aurell tertegun, ia tak menyangka James akan berkata seperti itu. Ia pikir James akan melakukannya dengan senang hati. Tapi ia salah.
Mata Aurell langsung berkaca-kaca. Ia langsung memeluk James dengan erat. James membuka mata untuk menatap gadis itu.
"hei.. Kenapa kau malah ingin menangis? " tanya James merengkuh wajah gadis itu.
"kenapa kau tidak menyentuhku padahal kau sangat menginginkannya? " James tersenyum
"aku tidak mau jadi laki-laki yang akan merusak mu, aku mencintaimu jadi aku harus menjagamu. Menjaga kehormatan mu sampai waktunya tiba. Waktu dimana aku boleh menyentuhmu" Aurell langsung menangis dan memeluk erat pria itu.
"lagian kamu juga sedang mens.. Aku tidak mungkin melakukan itu saat kamu sedang seperti itu" Aurell tersenyum merutuki kebodohannya. Bahkan ia lupa kalau dirinya sedang datang bulan.
"aku mencintaimu James. Sangat mencintaimu" ujarnya membuat James lagi-lagi tersenyum.
"Aku juga mencintaimu"balasnya mengelus kepala Aurell dengan sayang.
"tapi janji ya, jangan pernah melakukan hal itu dengan wanita lain" ujarnya
"memang kenapa?" tanya James untuk menggoda gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
RomanceWarning⚠ 21+++ >Dibawah umur menjauh yaahh >Bijak dalam membaca entar gak kuat :) >Banyak typo bertebaran >Banyak umpatan kasar ~~~~~~~ Dijodohkan dengan bos sekaligus pacar sahabatku sendiri sungguh membuatku gila. Apalagi laki-laki yan...