Part 31

283K 7.9K 423
                                    


~~~~Happy Reading!!~~~~

"aku suruh Leo ajalah. Biar dia yang antar Alliqa pulang"batin James akhirnya memutuskan untuk menyuruh Leo dan dia akan menunggu Aurell disana. Karena tidak mungkin ia membiarkan gadis ini sendiri. Apalagi melihat Aurell yang bergerak tidak nyaman. Sejak tadi ia melihat ada kerutan dan ekspresi ingin menangis dalam tidur gadis itu.

Setelah mengirimkan pesan pada Leo, James menghela nafas lalu beranjak ke arah pintu karena seseorang yang ia suruh mengambil obat sudah di depan. Setelah mengambilnya, James kembali masuk lalu mengobati luka di sudut bibir Aurell.

Ia mengobatinya dengan pelan agar tidak mengganggu tidur gadis itu. Setelah selesai James menaruh kotak obat diatas nakas lalu menatap Aurell, ia ikut berbaring di samping gadis itu. Memeluknya. Hanya pelukan gak macam-macam.

Tak lama James juga ikut terlelap hingga keduanya hanyut dalam mimpi masing-masing.

****

Sinar matahari menerobos masuk ke kamar dimana ada dua insan yang sedang tidur saling berpelukan. Siapa lagi kalau bukan James dan Aurell. Perlahan mata gadis itu mengerjap dan terbuka. Ia mengerang saat merasakan lilitan di perut ratanya.

Aurell terlonjak kaget saat melihat James yang begitu dekat dengan wajahnya. Seakan tersadar Aurell langsung memeriksa pakaiannya. Ia bernafas lega karena masih utuh mengenakan gaunnya yang sobek.

"kau sudah bangun? "suara serak itu membuat Aurell kembali terlonjak.

Aurell tertegun saat melihat senyuman manis di wajah James untuk pertama kalinya. Paginya berasa disambut pelangi yang indah.

Deg deg deg

Jantungnya langsung berpacu.

"tidak tidak.. Kenapa jantungku seperti ini"

Aurell segera merubah ekspresi dan menyingkirkan tangan James dari perutnya dan langsung duduk. Sedangkan James masih berbaring dengan lengannya sebagai bantal.

"aku ingin pulang ke rumah oma"ujar Aurell tiba-tiba.

"kita pulang kesana setelah kau bersihkan dirimu dulu"ujar James.

"yasudah aku mandi dulu"

Aurell menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan segera beranjak menuju kamar mandi.

"aku boleh ikut? "ucap James menyeringai menatap punggung gadis itu seakan memanggilnya.

Tanpa diduga Aurell mengangkat jari tengahnya. James yang melihat itu menganga namun setelahnya ia terkekeh.

Ting tong

James melirik kearah pintu saat mendengar bunyi bell.

"siapa yang datang sepagi ini?

Ia segera beranjak lalu membuka pintu. James membola, betapa terkejutnya ia saat melihat oma. Wanita tua itu berdiri dihadapannya dengan tatapan tajam. Tak lama Leo datang dibelakangnya dengan nafas ngos-ngosan. James menatap kesal pria itu lalu mempersilahkan oma masuk.

Oma terlihat mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kamar itu, seakan sedang mencari seseorang.

"mana Lya?!! "tanya oma dengan wajah yang terlihat sangat marah.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang