~~~~Happy Reading~~~~
James POV
Aku melirik malas makanan yang ada di atas meja. Kami belum mulai acara makan malamnya karena menunggu wanita itu turun. Siapa lagi kalau bukan wanita arrogant dan keras kepala itu.
Percuma dia berdandan secantik apapun aku tidak akan tertarik padanya. Aku hanya tertarik pada tubuhnya yang...- Aarghh shit! Kenapa aku jadi memikirkan tubuhnya lagi.
Aku menghela nafas. Apa sih yang sedang dia kerjakan sampai selama ini. Seharusnya dia tidak perlu berdandan hanya untuk makan malam saja. Aku sudah mulai bosan sekarang. Jika saja tidak ada orang tuanya disini mungkin aku akan lebih memilih pergi untuk makan diluar.
Aku menoleh saat mendengar suara langkah kaki. Pupil mataku membesar saat melihatnya turun dari tangga. Shit! Kenapa dia berpakaian seperti itu.
Astaga!! Pahanya itu selalu membuatku salah fokus. Dan lihat sekarang dia malah tersenyum manis pada semua orang kecuali... padaku. setelah hampir dekat dia menatapku dengan mata bulatnya tanpa berkedip tapi hanya beberapa detik. Senyuman di wajahnya menghilang. Berubah menjadi ekspresi datar yang sulit aku tebak.
Dia semakin dekat ke arahku. Entah kenapa tatapanku tidak mau lepas darinya. Terutama pada... Bibirnya. Bibirnya yang merah tanpa lipstik itu seakan memanggilku untuk segera mengecupnya. Damn!! Apa yang sedang aku pikirkan! Aku segera menyadarkan diri dan sekarang Aurell sudah duduk disampingku.
"Tristan belum datang juga pa? "aku menoleh pada saat mendengar mama menyebut nama Tristan?
"Tristan akan kesini? "tanyaku, mama langsung menoleh.
"Iya, tadi mama menyuruhnya datang sekalian ikut makan malam bersama kita" ucap mama membuatku menghela nafas. Ngapain sih mama pake ngajakin dia makan malam segala. Membuatku semakin bad mood saja.
Aku melirik ke arah gadis di sampingku. Dia tengah menunduk menatap ke arah piring di hadapannya. Seperti sedang melamunkan sesuatu.
"selamat malam semuanya!!" si brengsek itu sudah datang.
"Sepertinya aku sudah membuat kalian menunggu terlalu lama,, maafkan aku karena tadi jalanan cukup macet" ucapnya menjelaskan pada semua. Aku sangat malas melihat wajahnya.
"Astaga!...Aurell... " mendengar dia menyebut nama gadis di sebelahku membuatku terpaksa meliriknya. Dia menatap Aurell dengan wajah kaget dan senang. Dasar playboy gila. Jika saja tidak ada tamu aku sudah pergi.
"kamu kenal dengan Aurell? " tanya mama dan Tristan mengangguk namun masih menatap kearah Aurell.
"Ayo Tristan duduk, kita mulai makan malamnya. Om Thomas dan tante Lily sudah lama menunggu" perintah papa dan Tristan langsung duduk di kursi kosong yang tersisa. Yang tak lain adalah kursi di samping Aurell.
"hai manis..kita bertemu lagi" bisik Tristan pada Aurell yang dengan jelas aku dengar. Bisa kulihat dari ekor mataku kalau Aurell sedang menatap kearah Tristan.
"oh iya Tristan, kenalkan ini om Thomas dan tante Lily orangtua Aurell" ujar mama membuat Tristan memutuskan aksi tatapannya dengan Aurell. Ku lihat Aurell langsung memperbaiki ekspresinya, dia terlihat sangat gugup. Ada apa diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
RomanceWarning⚠ 21+++ >Dibawah umur menjauh yaahh >Bijak dalam membaca entar gak kuat :) >Banyak typo bertebaran >Banyak umpatan kasar ~~~~~~~ Dijodohkan dengan bos sekaligus pacar sahabatku sendiri sungguh membuatku gila. Apalagi laki-laki yan...