Part 45

407K 6.7K 640
                                    

Happy Reading!!


WARNING⚠️⚠️

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aurell POV

Saat ini aku sudah berada di pesawat bersama James dan keluarganya, ada Ttistan, Alliqa dan di kursi paling belakang ada Rani.  Iya, dia ikut karena aku yang mengajaknya, serta ada pria tak diundang juga disini. Tepatnya disamping Rani.  Siapa lagi kalau bukan si dokter mesum..Gio. Katanya gak cinta,  tapi ngintil terus seperti perangko. Padahal kata Rani dia sedang sibuk di rumah sakit.

"hei... "aku menoleh saat merasakan elusan di tanganku. Aku menatap James dengan bingung.

"ingat peringatanku sebelumnya kan?"ucapnya

"nanti setelah sampai di pulau jangan terlalu dekat dengan Tristan" aku memutar bola mata malas mendengar ucapannya.  Sejak berangkat dia terus mengatakan hal itu membuatku bosan.

"memang kenapa sih James? Tristan gak bahaya kali" jawabku dengan nada malas.

"jangan membantah atau aku akan menghukum mu"

"James... "jeritku tertahan saat merasakan tangannya mulai kurang ajar mengelus pahaku.

"Aiishhh.. Dasar tunangan mesum. Tangannya selalu mengarah ke selangkangan"

"jangan macem-macem disini ada papa mama kamu" peringat ku agar ia tak sembarangan menyentuhku dimanapun yang ia inginkan. Aku benar-benar akan stress jika dia seperti ini terus.

"Bagaimana jika menikah nanti?  Mungkin setiap melihatku,  dia akan langsung minta bercin...-"

Astaga!  Apa yang aku katakan barusan?  Bercinta?  Dengan James?

"masih mending aku macam-macam pada calon istri sendiri,  dari pada macam-macam sama wanita lain" ucapan itu membuatku tersadar.

Apa dia bilang?  Macam-macam pada wanita lain? Enak aja,  setelah dia berani menyentuhku. Sekarang dia bilang seperti itu?

Dengan kemarahan yang memuncak kutarik kerah bajunya dengan kasar.

"berani kamu menyentuh wanita lain, aku tidak akan mau bercinta denganmu sampai mati.  Walaupun kita sudah menikah! " desisku.

"bercinta? Kau bilang itu?  Astaga.. Wanitaku benar-benar sudah dewasa sekarang. Tenang saja sayang,,  aku tidak akan melakukan hal itu dengan wanita lain"

"aku tidak akan mau melewatkan moment bercinta yang sudah aku rancang sejak lama denganmu, setelah kita menikah kamu harus siapkan energi lebih banyak? "ucapnya membuatku mengernyit.

"kenapa?"

"karena aku akan bercinta denganmu setiap saat,  setiap aku menginginkanmu. Baik itu dimanapun. Di dapur, ruang tamu,  meja makan,  mobil,  toilet,  ataupun di rooftop rumah kita" aku menganga tak percaya. Jika begini aku jadi takut menikah dengannya.  Sumpah! Aku bergidik ngeri sekarang.

"k kau becanda kan? " tanyaku

"untuk apa aku becanda sayang. Semua itu akan aku lakukan karena sudah lama menahan hasratku padamu"

"sungguh James aku takut jika kau berkata seperti itu" jawabku sambil menjauhkan jarakku padanya.

"dari pada aku bercinta dengan wanita lain? "

"yaa! Awas saja kau melakukan itu!  Jangan harap menyentuhku! " teriakku,  entah mengapa aku selalu kesal mendengarnya menyebut wanita lain.

Dia malah tertawa melihat aku semarah itu, apa dia pikir ini hanya ucapan omong kosong ku?

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang