Part 32

255K 7.3K 339
                                    

~~~~Happy Reading!!~~~~

Aurell terlihat berjalan tergesa, ia sesekali menoleh kebelakang, ada seorang pria yang terus mengikutinya sejak tadi. Es cream di tangannya sudah mencair. Dia meninggalkan James yang tak kunjung kembali dari toilet.

Namun sejak tadi gadis itu merasa diawasi membuatnya ketakutan, apalagi mengingat kejadian semalam. Ia jadi paranoid.

"James mana sih, kenapa dia selalu meninggalkanku? "rutuk nya sambil terus berjalan ke tempat terakhir ia di tinggalkan oleh pria itu.

Brugh

Tubuh Aurell langsung terhuyung karena menabrak seseorang, ia jatuh diatas pasir bersama dengan pria itu.

Aurell langsung menganga sambil melihat pria dihadapannya itu.

"J James" cicitnya.

Yang paling ia kagetkan adalah wajah tampan pria itu sudah ternodai oleh ice cream nya sendiri. Aurell melirik cone yang tergeletak diatas pasir. Aurell segera bangkit dan duduk di samping pria itu.

"Maaf aku tidak sengaja.. "ujarnya saat melihat wajah James yang seperti siap menelannya hidup-hidup.

Tanpa ragu Aurell langsung membersihkan es cream yang ada di wajah James. Bukannya bersih namun malah semakin belepotan membuat pria itu semakin menggeram marah. Bagaimana tidak, Aurell membersihkannya menggunakan tangan. Yang ada wajah James semakin kotor apalagi ada pasir di tangan gadis itu.

Dengan kemarahan yang sudah di ubun-ubun, James mencengkram tangan Aurell yang masih membersihkan wajahnya.

"biarkan aku membersihkannya J.. -"

"berhenti membersihkannya dengan tanganmu. Apa kau bodoh! Bagaimana bisa bersih jika seperti itu caramu! Yang ada wajahku semkin kotor!"bentakan itu membuat Aurell terdiam.

"yasudah aku belikan tissue dulu kalau begitu"ujarnya ingin beranjak namun pria itu memegang tangannya dengan erat lalu menarik Aurell lebih dekat.

"James! lepaskan aku, ada banyak orang yang melihat kita"disisi sambil melihat orang berlalu lalang melihat mereka.

Aurell menahan nafas dan beralih menatap lain saat menatap bibir merah James yang seakan tengah menggodanya untuk segera melahapnya sekarang juga. Tinggal sekali tarikan Aurell sudah bisa mengecupnya.

"Astagaaa!! bibirnya kenapa selalu terlihat menggoda. Padahal aku pernah merasakannya.."

Aurell meneguk ludah berkali-kali untuk menetralkan pikirannya.

"Tidak usah repot-repot untuk mengambil tissue..." ujarnya, James senyum melirik ke arah bibir Aurell.

" kau bisa menggunakan bibirmu untuk membersihkannya" bisikan itu langsung membuat Aurell melotot dengan tajam. James tersenyum menyeringai.

Wajahnya tiba-tiba merona. Aurell entah mengapa jadi membayangkan dirinya membersihkan ice cream di wajah pria itu dengan bibirnya, lalu ia akan dengan senang hati membersihkan di bibir James lebih lama, lalu turun ke lehernya.

"Oh Astagaa.. Aku mulai tidak waras kenapa malah membayangkannya"

"J James lepaskan aku.. "

"tidak akan, sebelum kau membersihkannya"

"Jangan gila! Ini tempat umum" desis Aurell dengan tajam.

"jadi kau mau jika ditempat sepi? Ayo kalo begitu" ujarnya lalu tanpa menunggu jawaban gadis itu, ia langsung bangkit berdiri dan menyeret Aurell untuk mengikutinya.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang