Part 39

285K 7.2K 648
                                    

~~~~Happy Reading!! ~~~~

James POV

Aku membaringkan tubuh Aurell di kasur. Lalu menyelimutinya. Dia tertidur setelah ciuman itu berakhir.

"James.."panggil tante Lily membuatku menoleh. Ya tante Lily menunggu Aurell pulang sampai tengah malam. Biasalah kalau seorang ibu tidak akan tenang jika anaknya belum pulang, apalagi anak cewek.

"terima kasih selama ini sudah menjaga Aurell" aku tersenyum mengangguk.

"apa kamu sudah tau? "pertanyaan itu membuatku mengernyit bingung.

"tau apa tante? "

"kalau Aurell akan ikut bersama tante dan om ke London besok"

Deg

Aku langsung terdiam mematung. Apa-apaan ini. Bahkan Aurell tak pernah mengatakan apapun hari ini.

"dia belum memberitahumu? "tanya tante Lily, aku mengangguk.

"belum tante"

"iya.. Besok Aurell akan kembali ke London.. Hanya untuk sementara. Untuk memastikan perasaannya padamu"aku terdiam.

"tolong tetap tunggu Aurell apapun yang terjadi, Aurell hanya belum menyadari perasaannya padamu. Sabar ya.. Tante hanya setuju kamu yang dampingi dia. Karena hanya kamu yang tante percaya dari dulu. Dari kalian kecil kamu selalu jagain dia. Tante mau hingga seteruanya kamu yang jagain Aurell"

"pasti tante. Aku akan selalu menjaganya sampai kapanpun" ucapku dengan mantap.

Tante Lily tersenyum, senyumannya sangat mirip dengan Aurell.
"tante keluar dulu"ujarnya menepuk pundakku.

Aku beralih menatap Aurell yang bergerak tidak nyaman dalam tidurnya. Aku berjalan mendekat lalu duduk di tepi ranjang.

"kenapa kisah kita seperti ini? Kenapa begitu sulit untuk kita bersama? "

Perlahan tanganku tergerak untuk menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya.

"aku senang kau mencintaiku"biskku sambil mengelus pipinya.

"maaf selama ini aku selalu menyusahkanmu, dan membuatmu marah"

"itu aku lakukan hanya untuk menarik perhatianmu. Aku suka melihatmu marah padaku. Aku suka wajah kesalmu. Semua yang ada pada dirimu aku menyukainya"

"i love you" ucapku mengecup keningnya lalu beranjak dari kamar itu.

Setelah berada dikamar, aku langsung menghempaskan diri di sofa. Berbaring terlentang, menaruh tangan di atas kepala lalu menatap langit-langit kamar.

"apa ini yang terbaik? Mungkin dengan cara pergi, Aurell bisa lebih bahagia...tapi bagaimana dengan cinta ini? Apa kita harus saling mengabaikan dan menyakiti?" aku menghela napas lalu memejamkan mata dan segera masuk ke alam mimpi.

***

Aku mengerjap, sinar matahari mengganggu tidurku. Dengan kesal aku berbalik namun...

Bugh

"aakkkhhh..shit! " Ternyata semalam aku ketiduran di sofa. Oh sial! Badanku berasa remuk.

Aku langsung bangkit dan duduk kembali. Kuraih botol air mineral diatas meja lalu meminumnya.

Ting

Sebuah pesan masuk, aku segera mengambil ponsel dan memeriksanya.

From. Leo

"tuan kenapa anda tidak mengangkat panggilan saya, cepat bangun nona Aurell akan segera berangkat ke bandara"

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang