~~Happy Reading!!~~
James sedang mondar mandir di ruang kerjanya. Ia terus teringat wajah Aurell yang menangis pilu membuatnya tak bisa tenang.
Drrrtt drrrtt
Mendengar ponselnya bergetar James mengambilnya.
"bagaimana? "tanya James tanpa basa basi.
"nona Aurell sedang dibawa ke rumah sakit oleh tuan Tristan. Tangannya terluka dan mengeluarkan banyak darah" ujar seseorang di seberang sana membuat James menegang.
"dia terluka? Bagaimana bisa? "
"saya tidak tahu pastinya tuan. Tapi saya melihat ada noda darah di ruang makan. Sepertinya nona Aurell kena pecahan gelas"
"apa!!" teriaknya tak percaya. Ia kembali teringat kejadian tadi pagi.
Saat itu dirinya sedang berada di kamar, baru saja selesai mandi dan mengenakan pakaian. Mendengar suara pecahan dan kegaduhan membuatnya bergegas turun. Disitu ia sudah melihat Aurell bersimpuh di lantai dengan Clara yang akan menamparnya.
"kemana Tristan membawanya? "tanya James setelah lama terdiam.
"ke Melati Hospital tuan"
"Terus ikuti mereka dan kabari aku apa saja yang mereka lakukan tanpa terkecuali" ujarnya lalu mematikan sambungannya.
James meraup wajahnya dengan rasa kesal bercampur khawatir.
Ia teringat malam dimana Clara ke apartemennya waktu itu ia sudah menanyakan semuanya pada James. Tentang Aurell yang tinggal dirumahnya, tentang pernikahan, bahkan kejadian saat ia tidur bersama gadis itu semua ia tanyakan dan James mengakui semuanya. Namun yang pria itu bingungkan sampai saat ini adalah darimana Clara tahu semua itu. Padahal ia berencana untuk memberi tahu Clara saat undangan pernikahannya bersama Aurell sudah disebar. Agar gadis itu semakin sakit hati. Tapi rencananya sudah gagal total sekarang. Bahkan ia tak menyangka hari ini gadis itu datang ke rumahnya belabrak Aurell.
Tadi James sudah membawa Clara pulang dan menenangkan gadis itu.
"kenapa juga si brengsek itu terus mendekati Aurell? apa dia serius dengan ucapannya waktu itu?" Batin James yang kembali mengingat perkataan Tristan saat kejadian Clara minta maaf ke kantornya waktu itu.
James mengepalkan tangannya kuat
"aku tidak akan membiarkannya memiliki Aurell.. Tidak akan.." ucapnya lalu keluar dari ruangannya.
Beberapa menit kemudian....
James saat ini sudah berada di pekarangan rumahnya. Ia bergegas turun dari mobil dan berjalan dengan cepat masuk ke rumah.
"mereka sudah kembali? "tanya James pada kepala pelayannya sambil terus berjalan.
"belum tuan" jawabnya membuat James berhenti lalu menoleh.
"sampai jam segini mereka belum kembali?" James mengepalkan tangannya dan terlihat bahwa ia tidak suka.
"apa yang mereka lakukan di rumah sakit selama ini? Bukannya dia hanya terluka biasa? "
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
RomanceWarning⚠ 21+++ >Dibawah umur menjauh yaahh >Bijak dalam membaca entar gak kuat :) >Banyak typo bertebaran >Banyak umpatan kasar ~~~~~~~ Dijodohkan dengan bos sekaligus pacar sahabatku sendiri sungguh membuatku gila. Apalagi laki-laki yan...