~~~~Happy Reading!! ~~~~
Aku hanya bisa menguatkan diriku agar tidak menangis bagaimanapun caranya. Saat ini aku berada di parkiran rumah sakit dimana James dirawat.
Aku segera keluar dari mobil dan berlari kencang tanpa memperdulikan tatapan semua orang yang mengarah padaku.
Aku menghela nafas saat berada tepat didepan ruang rawat James. Perlahan aku membuka pintu di hadapanku lalu masuk, aku disambut oleh tatapan tante Diana, om Alex dan James yang terbaring di atas ranjang rumah sakit dalam keadaan terpejam dan kepala di perban.
"aku tidak boleh nangis, tidak boleh! apapun yang terjadi"
"Aurell.. " ku alihkan tatapanku dari James ke tante Diana. Ia berjalan lalu memeluk diriku denga erat. Tante Diana menangis membuat hatiku seperti di remas.
"kenapa semua orang terlihat begitu sedih? Apa terjadi sesuatu pada James? "
"James belum sadar, dia koma..tante takut Aurell"lirihnya.
Kulihat tubuh James yang terbaring. Matanya yang biasa menatapku tajam sekarang terpejam, mulutnya yang sering berbicara ketus padaku sekarang hanya tertutup rapat. Membuatku sangat sedih melihatnya.
"kok bisa sampai begini tante....bagaimana ceritanya?" tanya Aurell namun Diana menggeleng.
"Leo mana?"
"Leo sedang mengurus semuanya di kantor polisi"
"jadi dia sendiri di kecelakaan itu?" Diana mengangguk menangis.
Dipeluknya wanita paruh baya itu "tenang tante,, Aurell yakin James akan segera sadar, pasti"bisikku mengelus punggung wanita itu agar lebih tenang.
Aku melepaskan pelukan "aku lihat James dulu tante" ujarku dan ia mengangguk.
"james" lirihku dalam hati saat sudah berada di samping ranjangnya.
Mataku memanas melihatnya terbaring lemah seperti ini. Aku benar-benar tak kuasa menahan air mataku.
Ku genggam tangannya yang terasa begitu dingin. Air mataku tiba-tiba saja menetes.
"maafkan aku.."
"Diana...Kamu pulang saja ya sama Aurell nanti biar aku saja yang menjaga James disini" mendengar ucapan om Alex, aku langsung menghapus air mata dan menoleh.
"om.. biar Aurell aja yang jaga disini, om pulang aja sama tante Diana"ujarku membuat mereka semua terdiam dan saling menatap.
"emang gak apa-apa kamu sendiri disini Aurell? "tanya om Alex dan hanya ku jawab anggukan kepala.
"ya sudah jika itu maumu. Om akan pulang. Kamu kasi tau om atau tante kalau terjadi sesuatu ya"
"iya om, pasti" jawabku, lalu mereka keluar. Tak lama dari itu Leo masuk.
"Leo..bagaimana ini bisa terjadi? k kenapa james bisa seperti ini?" tanya Aurell, matanya terlihat berkaca-kaca.
"Tuan James mabuk dan dia tidak mau di beritahu untuk tidak membawa mobil sendiri..saya juga sudah mengejarnya..tapi...dia sudah tabrakan lebih dulu saat saya datang"
"Tadi sebelum tuan James tidak sadarkan diri. Dia menyebut nama anda, dia mencari anda terus" Aurell menoleh menatap James yang terbaring.
"apa anda tidak kasihan padanya? Dia begitu cinta pada anda nyonya. Cobalah ikuti kata hati anda, jangan pikirkan yang lain. Hati anda berhak mendapatkan kebahagiaan, bukalah sedikit hati untuk tuan James...dia tidak main-main" ujarnya lalu berlalu meninggalkan diriku yang dililit rasa bersalah, dan kebimbangan yang luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
RomanceWarning⚠ 21+++ >Dibawah umur menjauh yaahh >Bijak dalam membaca entar gak kuat :) >Banyak typo bertebaran >Banyak umpatan kasar ~~~~~~~ Dijodohkan dengan bos sekaligus pacar sahabatku sendiri sungguh membuatku gila. Apalagi laki-laki yan...