~~~~Happy Reading!!~~~~
Aurell POVKu lihat Alliqa berjalan mendekati James. Keduanya saling menatap.
"a apa maksud semua ini James?" James masih terdiam tak menjawab. Aku menunggu apa yang akan pria ini lakukan. Posisiku saat ini tepat di belakang James.
Sepertinya mereka butuh bicara berdua, aku memutuskan untuk pergi.
"aku permisi...."baru saja aku melangkah.
Sebuah tangan menahanku. Aku menoleh menatap James.
"kau bicara saja dulu James. Aku tunggu di mobil "
"kenapa harus kau yang pergi? diam saja disini" ucapan James terdengar begitu tegas tidka mau aku pergi dari sana. Bahkan dia menggenggam tanganku begitu erat.
"okey gini saja biar lebih jelas...Sekarang kamu pilih James! Pilih antara wanita ini atau aku?! "
"tidak usah memilih, aku akan menyerahkan pria ini kepadamu dengan suka rela" aku tidak suka berada di situasi ini. Seenaknya membawaku dalam pilihannya. Dapat ku lihat dari ekor mata bahwa james tengah menatapku tajam. Dia pasti kesal.
"aku memilih Aurell..maafkan aku alliqa..dia calon istriku..jadi tolong kamu jangan menggangguku lagi" ku lihat Alliqa sangat kaget matanya memerah. James menarik tanganku untuk pergi dari sana.
"James!!" teriakan Alliqa membuat kami berhenti.
"Jika kau pergi aku akan melepaskan semua kain yang melekat di tubuhku sekarang juga!!!" teriak Alliqa membuatku menoleh dan menatap tak percaya pada gadis itu, kenapa dia sampai berpikiran sebodoh ini. Begitu juga dengan james yang ikut menoleh.
Aku semakin menganga saat melihat gadis itu dengan berani sudah melepas tali bra nya.
"ALLIQA!!... " teriakan itu bertepatan dengan tangan James yang semula di lenganku terlepas. Pria itu sudah berlari kearah wanita itu lalu.....
Aku berbalik dan segera menjauhi tempat itu tak mau melihat kelanjutannya yang sudah bisa ditebak, entah mengapa ada yang aneh dengan perasaanku, aku tak bisa melihat kedekatan mereka terlalu lama. Ada perasaan tidak suka. Dadaku terasa panas, dan sedikit kecewa?
"Semoga ini bukan cinta. Semoga"
***
James POV
Aku berjalan mencari dimana keberadaan Aurell, gadis itu menghilang entah kemana. Aku semakin panik.
Namun aku mengernyit saat melihat pesan Leo. Tadi aku menghubunginya untuk mencari Aurell.
From. Leo
"jangan khawatir dia berada di mobil tuan"
Aku langsung mengarah ke arah parkiran, berjalan cepat hingga sekarang aku sudah berdiri tepat depan mobilku. Aku segera masuk, didalam mobil kulihat Aurell yang hanya diam melamun menatap luar jendela. Aku beringsut duduk semakin mendekatinya. Kupegang tangannya.
Aurell langsung berbalik memutar tubuhnya. Dia terlihat terkejut. Namun hanya sesaat karena setelahnya ia menatapku dengan wajah kesal dan berusaha melepaskan tanganku.
Tanpa berkata apapun Aurell langsung menjauhi tubuhku dan menatap kearah luar jendela di sampingnya lagi.
Aku meraih jaketku yang memang ada disana.
"ku kira kau sudah berganti baju... Pakai ini...ini sudah mulai dingin..aku juga tidak mau orang lain melihatmu"
"tidak usah..biarkan saja begini"ia menolak. Berkali-kali aku di tolak olehnya. Aku mulai kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
RomanceWarning⚠ 21+++ >Dibawah umur menjauh yaahh >Bijak dalam membaca entar gak kuat :) >Banyak typo bertebaran >Banyak umpatan kasar ~~~~~~~ Dijodohkan dengan bos sekaligus pacar sahabatku sendiri sungguh membuatku gila. Apalagi laki-laki yan...