Part 11

611K 11.4K 222
                                    


H

appy Reading!!

Aurell POV

Aku mengerang frustasi saat memasuki ruang kerja yang disambut dengan tumpukan kertas yang berada di atas meja. Sebenarnya aku sangat malas masuk kerja karena kejadian semalam, tapi mengingat sudah tugasku jadi aku memaksakan untuk masuk. Aku sangat benci melihat wajah pak James Sangat benci!.

Huuuhh...bisa-bisa aku akan lembur hari ini.

Aku berjalan menuju mejaku dengan lemas. Tak ada semangatku untuk hari ini. Ku taruh tasku dan segera menghempaskan bokong di kursi.

Mataku berhenti saat melihat sebuah sticky note berwarna kuning di atas tumpukan kertas itu. Aku langsung mengambilnya.

"itu balasan karena perbuatanmu semalam"

Aku menghela nafas membaca tulisan itu. Jadi ini ulahnya? Oh sialan. Seharusnya aku yang harus membunuhnya karena sudah melecehkan ku.

"dasar bos brengsek, bejat, kurang ajar!!" aku menyumpah serapah sticky note itu lalu meremasnya. Aku benar-benar kesal dan ingin sekali mencakar wajah sialan bosku itu sekarang juga.

"huuuhh...baiklah Aurell calm down..kamu harus bisa kendaliin emosi kamu. Jangan terpancing sama kelakuan bosmu yang bejat itu..okey" aku berusaha menenangkan diri. Kutarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Setelah merasa relax aku langsung mengerjakan tugas yang menumpuk itu.

Tak terasa jam berganti jam dan sekarang waktunya untuk istirahat. Ku lirik jam di tanganku. Sedangkan pekerjaanku masih belum selesai. Aku menghela nafas lelah.

"Aku delivery aja deh dari pada harus keluar makan, yang ada aku bisa lembur mengerjakan tugas ini" batinku.

Baru saja aku akan memesan namun sebuah panggilan masuk ke ponselku. Aku mengernyit karena nomornya tak terdaftar.

Aku menggeser ikon hijau di layar.

"hallo"

"......"

"Tristan?!" shit! ternyata ini Tristan.

"......"

"aku sedang sibuk"

"......"

"YAA!! Aku sudah bilang aku sibuk. Jadi jangan menjemput ku!" teriakanku menggema di penjuru ruangan.

"...."

"Biarkan saja aku sakit, apa peduli mu!" aku memijit keningku yang terasa sakit.

"...."

"yang benar saja! Aku tidak pernah menyetujui akan makan siang denganmu hari ini"

"...."

"aku tidak janji"

"....."

"ck iya iya yang penting jangan hari ini!"

Tanpa menunggu ucapannya lagi aku langsung mematikan panggilannya. Aku mengerang frustasi. Tristan dan pak James sama saja, selalu membuatku stress jika berurusan dengan mereka.

OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang