Warning⚠ Ada Adegan 21++
~~~~Happy Reading!!~~~~
Aku hanya bisa menangis ketika mengingat ucapan papa tadi pagi.
"jangan panggil 'papa' lagi kalau kamu menolak pernikahan ini!!"
Aku menunduk lesu. Papa dengan tega berkata seperti itu hanya untuk membuatku setuju menikah dengan pak James. Pria yang sangat aku hindari.
Aku baru menyadari kalau sejak pak James datang dalam hidupku, hari-hari yang aku lewati jadi lebih banyak masalah.
Mulai dari perjodohan yang membuatku marah pada keluargaku sendiri, kemudian masalah dengan Clara, perusahaan papa, dan yang terakhir tadi pagi.
Aku sudah tidak bisa membayangkan bagaimana hidupku jika menikah dengannya. Sebelum menikah saja, masalah sudah sebanyak ini. Apalagi nanti?
Aku menghela nafas lalu menghapus air mata dan beranjak dari dudukku, berjalan menuju pintu keluar. Ini sudah waktunya jam makan siang.
Aku berdiri di depan lift untuk menunggunya terbuka.
"Aurell.."aku terkejut ketika mendengar suara cempreng seorang wanita dari arah belakang. Aku menoleh.
"Rani.."dialah yang memiliki suara cempreng itu. Rani adalah teman terdekatku di kantor. Aku sering bercerita banyak hal padanya. Namun beberapa hari ini aku jarang bertemu dengannya. Entah kenapa aku suka bercerita padanya.
"bengong mulu..ku panggil-panggil baru jawab"ujarnya yang sekarang sudah berada di hadapanku.
"tidak, Siapa yang bengong"bantahku
"ck, jangan bohong padaku Aurell. Aku tahu ekspresi wajahmu ini sedang banyak masalah. Benar kan?" ujarnya membuatku menghela nafas, Rani memang selalu bisa membaca wajahku.
Lift terbuka, Rani langsung mengajakku masuk. Lalu menakan tombol menuju lantai dasar.
"ada apa Aurell.. Cerita saja seperti biasa. Aku tidak mau kau stress gara-gara memendam masalahmu sendiri"ujar Rani membujukku untuk bercerita.
"aku akan menikah Ran" ucapku lemah dan Rani terlihat kaget, dia menatapku tak percaya.
"kau serius akan menikah? Dengan siapa? "
"dengan pak James"
"apa!!"teriak Rani tak percaya dengan apa yang baru saja aku katakan. Aku menunduk.
"bukannya kekasih pak James itu sahabatmu? " tanya Rani dan aku hanya bisa mengangguk lemah.
"ini gara-gara kejadian semalam Ran"ujarku.
"memang kau ngapain semalam? "tanya Rani
"aku dan pak James tidur di satu ranjang, terus mamanya memergoki. Padahal kami tidak ngapa-ngapain. Aku yakin kita hanya tidur. Tapi orang tuanya tetap tak mau di bantah. Mereka terus beranggapan bahwa kami melakukan hal itu"ujarku, memalingkan wajah kearah lain.
"aku tidak bisa membayangkan jika harus menikah dan memiliki suami seperti pak James. Dia kasar, pemain wanita, dan brengsek. Tapi yang paling membuatku tak bisa melakukan pernikahan ini sebenarnya adalah Clara..Apa yang harus aku katakan padanya.. Aku tidak mau persahabatanku hancur gara-gara ini Ran... "ucapku semakin menunduk dan mulai terisak. Kurasakan Rani memelukku, mengelus punggungku yang bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
RomanceWarning⚠ 21+++ >Dibawah umur menjauh yaahh >Bijak dalam membaca entar gak kuat :) >Banyak typo bertebaran >Banyak umpatan kasar ~~~~~~~ Dijodohkan dengan bos sekaligus pacar sahabatku sendiri sungguh membuatku gila. Apalagi laki-laki yan...