EMPAT BELAS• perjalan yang panjang

507 144 25
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-

Perjalanan mulai rumah Sella menuju SMA Bima sakti lumayan jauh, Sella benar-benar merasa sangat tidak nyaman tubuhnya berdekatan dengan Marsel.

"Sella gue mau ngebut..." Teriak Marsel ke Sella, pria ini gak mau telat seperempat detik pun, jadi ia pun mulai melajukan motornya.

"Tu kan gue benar, Lo ngebut, terus Lo pasti minta gue untuk meluk elo, biar gak jatuh. ihh jijik gue." Cetus Sella memandangi Marsel dengan tatapan penuh kebencian lewat spion motor.

Marsel hanya diam tak merespon, lalu ia sengaja menambah kecepatan motornya, membuat Sella refleks tanpa sengaja memeluk Marsel dengan erat.

"Gue masih mau hidup pelan-pelan dong!!" Jerit Sella ia merinding. Ia takut kematian menjemputnya.

"Santai aja, jika Lo mati, Lo akan bahagia ko. karena Lo mati dalam pelukan pangeran super tampan kaya gue." Rayu Marsel sembari melirik Sella sesekali.

"Idihh.. mau muntah gue dengarnya." Cetus Sella melepas peluk nya dan melebarkan mulutnya seolah-olah sedang muntah kearah sebelah kirinya.

Marsel tertawa kecil melihat tingkah Sella, ia pun makin menambah lagi kecepatannya. membuat Sella kaget dan kembali memeluk Marsel dari belakang.

*****

Marsel dan Sella akhirnya sampai di sekolah tepat jam 07.58 WIB. 2 menit lagi Marsel dan Sella akan terlambat. dan sudah pasti jika mereka terlambat, mereka akan dihukum berdiri di lapangan ditengah panasnya matahari selama 1 jam, bayangin gak akan gosong gak tuh??

"Woi, sampai!!" Jerit Marsel kepada Sella sembari memberhentikan motornya tepat diparkiran sekolah Bima sakti.

Sella yang gemetar dan terus menutup matanya. mulai membuka matanya perlahan, bibirnya terlihat samar-samar gemetaran.

"Tuan putri bisa lepas gak.." pinta Marsel tersenyum lebar.

Dengan sigap Sella melepas peluknya, gadis itu melangkah turun dari motor Marsel dan berjalan menjauh tanpa tujuan.

"Sella..." Teriak Marsel sambil melepas helmnya.

Sella hanya menoleh beberapa detik, gadis itu melemparkan senyum meremehkan ke Marsel, lalu melanjutkan jalannya lagi.

"Helm gue." Jerit makin keras Marsel dari sebelumnya.

Sella pun meraba kepalanya. WOW.. ternya benar, benda keras menyebalkan milik cowok sok ganteng itu masih berada tertancap di kepala nya. Sella melepas helm dan cepat melemparkannya ke arah Marsel, Marsel dengan sigap menyambutnya dengan ke 2 tangannya.

Marsella (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang