DUA PULUH• bahagia dan haru

482 96 23
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-

Malam kali ini terasa sangat dingin
Bersamaan perasaan Sella yang terasa tidak nyaman. Ada yang ganjal di hatinya, ada sesuatu yang buruk akan terjadi.

Tepat setelah pirasat janggal Sella bergejolak, pintu rumahnya mulai diketuk hebat. Maling!!! Benak gadis itu.

Gadis malang itu meringis ketakutan, ia di rumah sendirian, ibunya masih sibuk kerja dibutik. Apa yang harus ia perbuat?? Walaupun jam masih menunjukkan jam 8 malam, tapi rasanya agak mengerikan di dalam rumah sendirian.

"Sella!!" Teriak seorang pria. Terdengar tidak asik, Sella berfikir beberapa detik. Oke... Itu cowok gila, siapa lagi kalau bukan Marsel.

Ternyata Pirasat tak nyaman di hatinya adalah pertanda si cowok resek datang, Marsel Alison, Sella pun cepat membuka pintu.

"Ada apa??" Tanya Sella dingin.

"Lo pelupa baget ya.. gue kan dah janji malam ini kerumah Lo." Jelas Marsel pria tampan memakai Hoodie hitam dan celana jeans itu.

"Lah, emang iya, kapan??" Tanya Sella berekspresi seakan akan orang linglung.

"Waktu lebaran monyet!!" Nyolot Marsel memapang mimik wajah datar.

"Kapan tuh?? Lo ini kerabatnya yah, jadi tau banget tentang lebaran monyet." Canda Sella.

"Lo tuh beruang kutub, gemuk, pendek, putih, suka nyakar dan dingin."

"Wah... Mulai songong nih anak."

"Biarin Lo juga yang mulai duluan .." jawab Marsel memeletkan lidahnya.

Marsel perlahan ingin masuk kedalam hati Sella, eh salah rumah Sella. tapi dicegat Sella sambil berucap. "Nyet, Kita ngobrolnya diluar aja, gak enak diliat tetangga."

"Tetangga Lo kan kenal gue, gue menantu mama Lo." Jawab Marsel.

Sella menarik rambut jambul Marsel dan mulai menyeretnya ke depan rumahnya, Marsel dan Sella pun duduk bersama di depan rumah Sella.

"Sell.. dulu Lo itu gak takut sama jarum, terus waktu itu Lo kenapa begitu ketakutan??" Tanya Marsel kepada Sella cewek yang sedari tadi diam dan terus menatap ke tanah.

"Bukannya gue udah ceritain ke Lo tentang masa lalu gue, gue gak mau ngulang lagi." Jawab Sella mukanya terus datar, tak terlihat jelas apa yang tengah dirasakan gadis mungil itu.

"Gue turut sedih atas kepergian om Mike, jujur gue sangat menyesal tidak ada disaat Lo perlu gue. Maafin gue sell." Ucap Marsel bersaman dengan sudut bibirnya yang tertarik kebawah.

"Dah lah sell.. papa gue dah tenang disana. Walaupun sampai sekarang gue gak tau siapa dan apa alasan orang itu bunuh papa gue. Tapi cepat atau lambat orang jahat, akan kena karmanya juga." Jawab Sella menjitak pelan kepala Marsel. Gadis itu sudah membuka lembaran baru dan mulai melupakan kejadian di masa lalu.

Marsella (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang