LIMA TIGA• akhir kisah Sella Marsson

860 33 12
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-

Terlihat samar namun cukup jelas, Sella tersenyum. Sella memang seorang gadis yang sangat sulit di tebak.

"Dia tersenyum," kata Chris pelan, makin heran dengan senyum merekah dibibir Sella.

"Kenapa kau tersenyum??" tanya Marsel lebih tepatnya tanya Alvin, dan ada sedikit gugup di nada bicara lelaki tersebut.

Sella diam selama beberapa detik, perlahan-lahan gadis itu mulai menghentakkan kakinya  membentuk sebuah irama nan tenang.

Jari jemarinya yang terikat kencang juga ikut ia gerakkan mengikuti irama hentakan kakinya.

Ada segaris kerutan di dua alis Marsel yang bertautan, dia makin bingung dengan sikap Sella.

Alvin yang punya banyak ide busuk juga ikut bingung rasanya akalnya tak bisa menerima sikap Sella sekarang ini.

Sella tersenyum miring "kau lemah," ejek Sella pada Marsel dengan pandangan datar.

Marsel hanya diam, dia diam karena Alvin tak menulis apapun di layar monitor, nampaknya Alvin juga diambang kebingungan.

"Kau tak di suruh dia untuk bertanya, apa maksud dari kata-kata ku ini," sambung Sella tersenyum makin lebar.

"Maksud mu??"

"Dengar baik-baik, orang yang bersembunyi di belakang seorang gadis adalah seorang pecundang sinonimnya adalah PE,NGE,CUT."

Marsel yang tak berani menatap Sella, kini mulai menengadah wajah memandang Sella, apa Sella tau akan segalanya?

"Belum mengerti juga, aku tau ada orang yang tengah menonton kita dari belakang, dia mengancam mu?" kata Sella tak ada rasa takut di dirinya, sungguh luar biasa.

Alvin dan Chris saling memandang, wah.. Sella benar-benar pandai dengan mudah dia bisa menebak dengan tepat.

Marsel melangkah maju menghampiri Sella, wajahnya menunduk memandang dingin kearah wajah Sella membuat wajahnya dan Sella kini hanya berjarak bebera cm.

"Kenapa kau begitu bodoh Sella??" pertanyaan ini datang dari Marsel sendiri bukan di suruh Alvin.

Kini Sella yang di buat bingung gadis itu mengerutkan dahinya.

"Kau gadis yang sangat sempurna, pandai, cantik dan matamu itu begitu sangat tajam, membuat aku seorang lelaki ini muak dengan mu." benar-benar di luar dugaan Marsel akan mengatakan itu.

"Sella aku bosan dengan gadis multi talenta seperti mu, aku benci dengan mu yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari ku." Kata Marsel terdengar cukup logis karena Sella memiliki jabatan lebih tinggi darinya dalam hal perusahaan.

Sella benar-benar tak menyangka Marsel setega ini padanya, apa? hanya karena jabatan dia sampai hati menyakiti hatinya seperti ini. Namun Sella masih terus mempercayainya, terus berpikir positif, Marsel pasti ada alasan lain melakukan ini padanya.

Marsella (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang