TUJUH BELAS• Makan malam

460 133 17
                                    

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-

"langkah pertama berhasil, Lo buktikan Lo itu Sesel kecil gue." Benak Marsel sembari senyum makin lebar, lagi dan lagi pria itu menyimpulkan dengan sendirinya.

Keyakinan Marsel terhadap Sella yang merupakan seorang Sesel menjadi makin kuat, disebabkan Sesel kecil gak pernah suka liat cowok ngerokok dia selalu menangis atau marah kepada orang terdekatnya jika ngerokok. Dan Marsel sebenarnya tidak pernah merokok sama sekali.

"Sella kita makan malam dulu, setelah itu gue antar Lo pulang." Jelas Marsel sambil menghidupkan mobilnya.

Melihat Sella yang terus diam sepanjang perjalanan, Marsel mulai bicara."Sella gue cerita dikit ya tentang sahabat kecil gue yang pernah gue ceritain ke Lo waktu itu. Sesel itu orangnya lucu banget. saat gue kecil, dulu gue hampir dikeroyok masal, Sesel dengan cepat datang dan menolong gue tanpa mikirin dirinya sendiri. Dia menolong gue seperti seorang harimau yang mengerikan. padahal sih dia itu penakut."

Sella pun sepontan teriak, sambil menatap tajam kearah Marsel,"Enak aja gue di bilang penakut."

Sella pun sadar akan ucapan sepontannya itu, ia refleks menutup muka dan mengigit bibirnya.

"Sella jawab gue dengan jujur. Lo itu Sesel sahabat gue atau bukan??" Tanya Marsel dengan serius.

"Apa sih?? Lo itu bilang kepada gue, Sesel itu sudah mati. terus mungkinkah orang mati hidup kembali??" Balik tanya Sella.

"Hati gue berkata Lo itu Sesel. Asal Lo tau jantung gue selalu berdegup kencang saat gue bersama dengan Sesel, dan itu gue rasakan saat pertama kali gue liat Lo." Tegas Marsel melirik ke Sella sesekali.

Sella mulai membentak Marsel "jadi itu alasan Lo terus ganggu gue, Lo ngira gue sahabat kecil Lo. dan lagi Seorang Marsel punya hati?? Bukannya Lo itu terus mainkan cewek ya?? Gue yakin jantung Lo itu pasti, terus berdegup setiap Lo liat cewek cantik dikit. Apa ini, cara baru Lo untuk merayu gue, berpura-pura gue ini sahabat Lo."

"Sella gue cuman nanya ya atau tidak!! Dan lagi Lo itu beberapa detik lalu bilang Enak aja gue dibilang penakut. Apa maksudnya coba?"

"Gak ada maksud apa-apa."

"Sella jujur Lo itu Sesel kan??" Teriak Marsel makin keras membuat Sella terkejut akan tatapan mata Marsel.

"Lo teriakin gue. mau gue Sesel atau bukan gue gak akan pernah mau berteman dengan cowok seperti Lo. Jika gue Sesel emang Lo bakal berbuat apa hah, lindungi gue? mainin gue seperti mantan Lo yang bejibun itu." Tegas Sella, gadis itu mulai lelah dan matanya berkaca-kaca mencoba menahan tangisnya. Apa lelaki ini masih sahabat gue... Benak Sella.

"Sesel itu beda dari cewek yang lainya. Dia lebih dari segalanya bagi gue. Jika Lo Sesel gue, gue pasti akan memenuhi setiap janji gue." Tegas Marsel, pria itu bicara lembut dengan serius sesuai yang di hatinya.

Marsella (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang