Marsel dan sella_ (completed)
♥ TAHAP REVISI♥
Dalam kisah cinta yang penuh dengan misteri dan emosi, Marsel, seorang pria kaya, tampan, dan pintar, bertemu dengan Sella, seorang gadis dingin yang menyimpan banyak misteri dalam dirinya.
Marsel, tanp...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cinta adalah berat dan ringan, terang dan gelap, panas dan dingin, sakit dan senang, terbangun dan terjaga. Cinta adalah semuanya, kecuali apa arti dia yang sesungguhnya."
-William Shakespeare 💿Romeo and Juliet - - -
Ema, lansia yang meninggal kena serangan jantung kini sudah dikuburkan dengan layak di kuburan umum kota.
Leona masih enggan untuk pergi dari makam Ema, Sella yang ikut sedih memeluk lagi dan lagi tubuh Leona seraya berkata, "Leona sayang mulai detik ini Leona bakalan tinggal sama Kaka Sella."
"Kata siapa?? Kaka malah senang ada Leona dirumah Kaka," timpa Sella tersenyum kemudian mengajak Leona untuk pergi meninggalkan makam Ema.
-----
Jam di pergelangan tangan Sella sudah menunjukkan pukul 10 malam, sepanjang hari gadis itu sangat sibuk mengurus pemakaman Ema dan kini waktunya dia untuk istirahat. Dan lagi Setelah semalam tak bisa tidur akhirnya Leona bisa terlelap tidur di kasur Sella.
Sella ingin berbicara sesuatu yang sangat penting, pembahasan sangat pribadi dengan Marsel. Sella pun lantas menarik tangan cowok itu kearah balkon sedikit menjauh dari Leona yang tertidur.
"Kenapa sell??" tanya Marsel malas, tubuhnya benar-benar sudah sangat lelah.
Ekspresi wajah Sella mulai serius gadis itu melihat sekeliling tak lupa dia melihat keadaan Leona dari balik balkon, "aku ingin bicara serius."
"Iya ada apa??" Cakap Marsel menggaruk kepalanya yang terasa gatal.
"Aku ingin kita mengadopsi Leona," tegas Sella ekspresi wajahnya makin serius.
"Kamu kira Leona kucing, gak semudah itu Sella," timpa Marsel menganggap Sella mulai aneh.
"Aku ingin mengangkat Leona sebagai anak," jerit Sella menekan setiap kata-katanya.
"Gak aku gak mau.." bantah Marsel, dia tak ingin memiliki anak angkat.
"Bokonya aku ingin mengadopsi Leona," tegas Sella tak ingin bernegosiasi lagi, dan sudah kekah dengan keputusannya.
"Emang kamu bisa mengurus semuanya, kamu itu harus tahu jadi ibu itu tanggung jawabnya besar," jelas Marsel matanya menatap tajam menuju Sella.
"Aku tahu.. kamu ingat apa kata-kata mu dulu, jika ingin melindungi seseorang maka orang tersebut harus berada di dekat kita, aku ingin melindungi Leona," ucap Sella kemudian merapatkan bibirnya dan juga menahan air matanya.
Marsel benar-benar belum siap menjadi ayah, menjaga Sella saja sangat berat, apa bisa dia menjaga seseorang lagi, "bokonya aku gak mau." Kata Marsel yakin seraya mengerutkan dahinya.