✨3 | Decide

1.2K 148 13
                                    

Mata kelabunya mbak lalice cantik banget gak sih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata kelabunya mbak lalice cantik banget gak sih?

Kalian suka gak?

✨✨✨

Suasana ruang makan kini tampak hening. Lisa melahap makan malamnya dengan tidak selera. Entah mengapa, suasana hatinya sangat buruk jika sudah berhadapan dengan Ibunya.

Kejadian kemarin masih terngiang di kepalanya.

"Lalisa, kalau Mommy minta kamu sekali lagi untuk berhenti dari profesi kamu sekarang. Apa kamu mau nurutin apa kata Mommy?" tanya Sora baik-baik, matanya menatap Lisa menunggu jawaban.

Lisa tidak menjawab. Ia malah mengaduk makanannya dengan asal yang sekarang terlihat seperti makanan bebek.

Melihat kelakuan putrinya, Denish menghela nafas. "Jawab Lisa.."

"Tanpa aku jawab kalian udah tau,'kan?" Lisa menaikkan sebelah alisnya. Tangannya mencengkram sendok erat-erat, dilemparnya tatapan sinis pada kedua orang tuanya itu.

Sora membalas tatapan tajam Lisa dengan tangan dilipat dada. "Kamu bisa lanjutkan mimpi kamu,"

Mendengar itu membuat Lisa melembutkan tatapannya. Apa Ibunya bilang? Apa ia mimpi???

"tapi dengan satu syarat," Sora memberi jeda, ia sempat bertukar pandang dengan Denish kemudian kembali berbicara. "kamu harus menikah dengan putra dari CEO tempat kamu bekerja sekarang. Turuti tanpa penolakan atau Mommy akan menghancurkan mimpi kamu sekarang."

Mata kelabu Lisa membelalak kaget. Sendok di tangannya terlepas hingga terjatuh ke lantai.

Menikah?

Yang benar saja?

"M-Mom aku-"

"Ini juga permintaan dari Daddy yang mau kamu menikah dengan putra dari Om Will. Kamu sudah bertemu dengannya,'kan? Jimiere-ah! Jimin," seru Denish di tempatnya dengan di akhiri senyum teduh guna meluluhkan hati Lisa.

Selama beberapa detik, Lisa terdiam berpikir. Maniknya berputar kesana-kemari memikirkan segala kemungkinan apa yang akan terjadi jika dirinya terpaksa menikah dengan pria asing atau dirinya kehilangan mimpinya sekarang juga.

"J-Jimin?"

Lisa kembali memutar otaknya untuk berpikir. Sepertinya nama itu belum lama didengarnya.

Sampai beberapa detik kemudian, Lisa melotot kaget hingga tangannya ia gunakan untuk menutup mulutnya. Seketika Lisa teringat pria yang tidak sengaja tercium bibirnya saat di lift tadi pagi.

Bagaimana bisa?

Setelah kejadian yang memalukan itu, Lisa harus bertemu lagi dengan pria itu sebagai seorang istri. Ah tidak. Tidak. Itu sangat buruk. Tapi, adakah yang lebih buruk daripada kehilangan mimpinya?

Alih-alih menunggu Lisa memberikan jawaban, Denish buka suara. "Jimiere Inson, putra dari William Johanson-kerabat dekat Daddy. Sebentar lagi kamu akan menikah dengannya. Daddy harap kamu tidak menolak."

Lisa memasang wajah melas, bibirnya mengerucut, kedua bahunya merosot ke bawah dengan pasrah. "Gimana dengan Luna? Dia cantik, model, pembisnis, pintar. Kenapa gak Luna aja?"

"Dia menolak. Kita udah bujuk dia, tapi tetap aja nihil. Dia itu keras kepala, kamu,'kan tau," jawab Sora dengan sebelah alis terangkat. Lisa menegakkan tubuhnya. "Terus, kalau Luna bisa nolak, kenapa aku gak bisa?"

"Gak ada pilihan lain. Kamu tinggal pilih, Mommy harap kamu gak akan nyesal dengan pilihan kamu," sahut Sora dengan tenang. Ia terus menatap manik putrinya begitu dalam untuk meyakinkan.

Ada jeda cukup panjang, Lisa berpikir sekali lagi. Ia harus memutuskan. Menikah atau harus kehilangan mimpinya.

Lisa menyeringai. "Kalau aku terima perjodohan ini. Apa yang aku dapat dari kalian?"

Kedua orang tuanya saling tukar pandang. Sora kembali membuka suara. "Mommy akan membebaskan kamu mengejar mimpi kamu sejauh apapun. I promise."

Samar-samar, Lisa mengangguk. Ia menatap makanannya yang sudah berantakan dengan tatapan kosong. Kemudian tatapannya bertemu dengan manik Ibunya dan berkata, "Oke. Aku terima perjodohan ini."

Lisa sudah bersumpah, ia akan menghalalkan segala cara untuk mempertahankan mimpinya sebagai choreographer.

Tidak ada yang bisa menghentikannya. Bahkan kedua orang tuanya sekali pun.

TBC

Sedih dah yang vote dikit banget😭

Mau unpub tapi percaya diri banget kalo cerita ini perlahan-lahan pasti banyak yang baca+vote:(

Tapi gak tau kenapa ke-insecure-ran ku selalu menyerang kalo begini terus:(

Buat kalian makasih ya yang udah vote. I love youu guys😭💜

Sweetheart,
Nadyazayn

Married With Mr. Park ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang