✨25 | She's Coming

827 90 19
                                    

Flashback onDi meja kerjanya sudah dipenuhi beberapa dokumen mengenai profil seorang pengusaha konglomerat yang sengaja ingin ia ketahui lebih dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback on
Di meja kerjanya sudah dipenuhi beberapa dokumen mengenai profil seorang pengusaha konglomerat yang sengaja ingin ia ketahui lebih dalam.

Tiba-tiba rasa penasarannya memuncak kala pertemuannya dengan laki-laki itu untuk pertama kalinya. Berbicara sebentar di hari pernikahan laki-laki itu di tepi kolam dengan segelas wine di tangan.

Luna menertawakan diri sendiri.

Bagaimana bisa.. ia jatuh hati pada laki-laki bermata biru gelap itu yang notabenenya sekarang sudah menjadi suami adik kembarnya itu.

Luna mengeluarkan selembar kertas yang menampilkan wajah Jimin sedang tersenyum ke arah kamera dengan stelan kemeja kantor.

"Jimiere Inson William Park. 35 tahun. CEO of J&P Group," Luna menyeringai kemudian tergelak ironi, "Bisa-bisanya aku menolak laki-laki sesempurna ini."

Luna menghela napas menatap jendela kaca besar yang langsung memberi pemandangan jalanan Kota Los Angeles. Tempat dimana gedung perusahaannya berdiri.

"Hah, gimana, ya? Masa aku harus membuat Lisa ngalah lagi sama aku?" ucap Luna pada diri sendiri lalu menaikan bahu tidak peduli. "Mau gimana lagi? Habis, aku juga gak bisa nunggu lebih lama lagi.. aku juga butuh pendamping."

Luna sudah memantapkan tekadnya. Ia sudah meminta ibunya untuk memindahkannya ke kantor pusat di Seoul dan membiarkan Tony (kakak laki-lakinya) yang mengurus perusahaan di sini.

"Mom," seru Luna ketika ibunya mengangkat telepon. "gimana keputusannya?"

[Clear. Kamu bisa siapkan semuanya dari sekarang. By the way, kapan kamu bisa kesini?]

Luna memutar kursinya menghadap kalender yang terletak di meja. "Umm, lusa, maybe?"
Flashback off

Disinilah Luna berada. Di tempat kediaman ayah ibunya.

Sejak kedatangannya dari LA, ibunya langsung menyiapkan makan malam untuknya. Tidak usah diragukan lagi, ibunya memang menyayangi Luna. Sangat.

Wanita berambut karamel itu mengusap ujung bibirnya dengan tisu. "Dimana Lisa?"

"Gak bisa datang. Katanya Jimin lagi sakit dan gak bisa ditinggal," jawab Sora di tengah kesibukkannya memotong daging steak.

Di sisinya, Denish tersenyum bangga. "Aku nggak percaya, Lisa yang dulu kita rawat sepenuh hati, sekarang sudah bisa merawat suaminya sendiri dengan baik."

Karena tatapannya bertemu dengan ayahnya, Luna mau tidak mau ikut tersenyum membenarkan. Sebenarnya, ia malah tidak senang sama sekali.

Kedatangannya kesini,'kan ingin merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya yang tentunya tanpa sepengetahuan siapa pun selain dirinya sendiri.

Married With Mr. Park ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang