Jimin langsung bangkit dari kursinya. Matanya memandang Luna tajam. Di sisinya, Lisa menahan suaminya itu agar tetap tenang. "Udah, Mas.."
"Maksud kamu apa?!" bentak Jimin, tangannya terkepal kuat. Matanya memerah tersulut emosi.
Ia tidak mengira kalau Luna akan membeberkan masalah kemandulan Lisa di depan keluarga. Apa maksudnya? Tidak seharusnya Luna seperti ini.
Jimin yakin, ia bisa menyelesaikan masalah ini tanpa membebani semua orang.
Sora melempar sumpitnya hingga menimbulkan bunyi nyaring. Ia ikut tersulut emosi, matanya memandang Lisa yang kini sedang menangis dengan kepala tertunduk. "Apa benar, Lisa?!"
Tidak ada jawaban. Lisa meremas tangan Jimin gemetar.
"Jawab Mommy!" bentak Sora lagi. "Kenapa kamu gak bilang dari awal?!" Ia menatap anaknya itu dengan pandangan risih.
Semuanya diam. Sementara Hyorin bertanya pada putranya baik-baik. "Sejak kapan, Nak? Sudah periksa ke dokter?"
Jimin membasahi bibirnya lalu mengangguk. Wajahnya terlihat frustasi dan kepalanya mendadak pening. "Sudah, Ma."
"Jadi mau gimana?! Mommy,'kan sudah bilang mau punya cucu! Bukan cuma Mommy aja,'kan, yang mau? Kita semua! Kalau kamu gak bisa kasih keturunan harus gimana? Adopsi?!" Sora membuka suara lagi. Suara nyaringnya menggema di seluruh ruangan.
Lucas bangkit dari kursinya menghampiri Lisa dan memeluknya, ia memandang Ibunya resah. "Mom! Stop it! Mommy bisa-bisa nyakitin perasaan Nuna!"
"Kakakmu yang sudah sakitin perasaan Mommy!" balas Sora lagi. Di sisinya Denish memijat kepalanya pening. Ia merasa tidak enak dengan keluarga Park karena kebiasaan buruk istrinya itu keluar lagi.
Lucas memeluk Lisa guna menenangkan kakaknya itu. Meski Lisa menangis tanpa suara, tapi ia tahu bahwa kakaknya itu juga sangat hancur. Ditambah lagi perihal Ibunya yang marah-marah seperti ini.
"Kan sudah Mommy bilang dari awal. Seharusnya Jimin menikah dengan Luna."
Denish akhirnya buka suara, ia memandang istrinya marah. "Astaga, Sora. Stop! Kamu kelewatan!"
"Kelewatan apanya sih? Emang aku salah?!" balas Sora ia memandang kedua orang tua Jimin yang sedari tadi hanya diam saja.
Sementara Luna ia memasang wajah sedih sambil memandangi Lisa yang masih menangis di hadapannya. "Jangan benci aku, Lisa. Aku membocorkan rahasiamu karena aku peduli. Seluruh keluarga wajib tau, masalah seperti ini nggak mungkin dirahasiakan. Ini juga demi kebaikan kamu."
Selanjutnya Luna memegang tangan Ibunya. "Sudah, Mom. Nanti Lisa jadi stress. Aku yakin, pasti ada cara mengatasi masalah ini."
Sejurus kemudian, Lisa bangkit melepas pelukan Lucas. Ia menghapus air matanya kemudian pamit untuk pulang ke rumah dan dikejar oleh Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mr. Park ✔
Fanfiction[COMPLETE] Bagi Lisa, ada satu kenyataan yang paling menyakitkan yaitu ketika ia mengetahui bahwa dirinya mandul dan tidak bisa memberi Jimin keturunan. Namun, ada kenyataan yang lebih menyakitkan, ketika Luna-saudara kembarnya-mengandung anak dari...