Embun pagi membasahi jendela kamar Lisa. Sinar matahari menyorot wajahnya ketika wanita itu membuka tirai lebar-lebar.
Matanya menyipit seketika, kemudian beralih pada koper kecil miliknya yang belum sempat ia buka sejak kedatangannya kemari.
Lantas Lisa mengeluarkan semua barang-barangnya di dalam sana hingga tiba-tiba ia mendapati secarik polaroid lusuh yang menampilkan foto dirinya dengan seorang laki-laki tersenyum ke arah kamera.
Lisa menghela, diremas polaroid itu kemudian membuangnya ke tong sampah kecil di sudut ruangan.
Bagaimana bisa benda itu terbawa olehnya?
Padahal sebelum pergi kesini, Lisa sudah membakar semua barang yang berhubungan dengan mantan pacarnya itu.
"Permisi, Nona."
Intruksi suara dari arah pintu membuat Lisa bangkit.
"Orang yang diminta Nyonya untuk menemani Anda fitting gaun pengantin menunggu Anda di bawah," kata Yuri—wanita paruh baya yang sudah belasan tahun bekerja disini sebagai asisten rumah tangga.
Lisa tersenyum mengangguk. "Ah, iya. Tunggu sebentar."
Hari ini memang jadwal Lisa dan Jimin fitting baju pengantin serta mempersiapkan segala kebutuhan pernikahan termasuk gedung, cathering, undangan, dan lain-lain.
Namun sayangnya, untuk hari ini Lisa menghandle itu semua hanya ditemani oleh asisten keluarganya. Ia dapat kabar kalau Jimin sedang rapat mendadak di kantor.
Baiklah, Lisa bisa memaklumi. Padahal, dirinya sendiri rela meninggalkan pekerjaan yang seharusnya melatih para idol yang akan segera comeback bulan depan.
Disaat sedang menunggu para staf butik mengambilkan beberapa gaun pilihan untuk Lisa, wanita itu menerima panggilan telepon dari Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mr. Park ✔
Fanfiction[COMPLETE] Bagi Lisa, ada satu kenyataan yang paling menyakitkan yaitu ketika ia mengetahui bahwa dirinya mandul dan tidak bisa memberi Jimin keturunan. Namun, ada kenyataan yang lebih menyakitkan, ketika Luna-saudara kembarnya-mengandung anak dari...