Salah tidak kalau aku masih berharap kita bersama lagi?
✨✨✨
Satu hal yang tidak pernah Lisa bayangkan adalah melihat Jimin berdiri di depan rumahnya.
Ia pikir yang datang adalah tamu. Ya, memang tamu. Namun tamu yang tak disangka-sangka adalah Jimin—mantan suaminya.
Entahlah Lisa harus senang atau justru marah melihat kedatangan Jimin jauh-jauh dari Korea ke Bangkok tanpa ia minta.
Dalam lubuk hati yang paling dalam, Lisa sungguh merindukan Jimin hingga rasanya hampir mau mati saking rindunya. Rasa itu, masih ada. Lisa masih menyimpannya, bahkan belum berniat melupakan walaupun ia sudah mengikhlaskan segalanya.
Saat kedatangan Jimin satu jam yang lalu, Nenek Jean dan Bibi Lice sontak terkejut. Tentu mereka sudah tahu apa yang menyebabkan Lisa bercerai dengan Jimin. Namun mereka berdua bersikap tenang dan membiarkan Jimin berbicara pada Lisa.
Seperti saat ini, Nenek Jean dan Bibi Lice memberi ruang pada Lisa dan Jimin untuk bicara empat mata. Di ruang tamu, Jimin duduk menunggu Lisa membuatkannya minuman.
"Terima kasih," ucap Jimin saat Lisa memberinya teh hijau hangat, dan saat itu juga langsung Jimin minum hingga habis setengah.
Sedangkan Lisa menghela napas pelan. Ia menundukkan kepala berusaha tidak menatap Jimin yang sudah lima bulan tidak ia temui. "Ada apa?"
Jimin hampir tersontak kaget saat mendengar suara lembut Lisa setelah sekian lama. "Kehamilan Luna. Ternyata bukan sebuah kecelakaan, Lis."
Tentu Lisa tidak mengerti apa yang dikatakan Jimin barusan. Bukan suatu kecelakaan? Apa maksudnya?
Lisa masih bungkam saat melihat Jimin mengeluarkan ponsel, beberapa lembar foto, dan dua amplop berstempel rumah sakit.
"Semua jawabannya adalah ini semua. Kedatanganku kemari, ingin menunjukkan semuanya," kata Jimin seraya menyerahkan ponselnya yang sudah mensetel sebuah video dan ia serahkan pada Lisa.
Kedua mata Lisa mengamati video itu dengan seksama. Hatinya mendadak sakit saat melihat kegiatan yang ada di dalam video tersebut. Jimin, bercumbu dengan Luna. Namun poin dari video ini adalah saat Lisa melihat Luna berjalan menghampiri kamera, sambil tersenyum sebelum video mereka berakhir.
"Sampai saat ini, kamu sudah mengerti?"
Lisa terdiam. Ia masih syok. Ini benar-benar diluar dugaan. Ternyata ini semua akal-akalan Luna sejak awal?
"Lisa, kamu harus lihat ini." Giliran Jimin memberikan Lisa beberapa lembar foto. Lisa menerimanya, mengamati foto tersebut yang menampilkan pose dewasa. Ia tahu laki-laki inu bukan Jimin, namun dari mana ini semua? Terlebih foto-foto ini bentuknya sudah lusuh dan rapuh akibat habis terbakar. "I-Ini Luna, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mr. Park ✔
Fanfiction[COMPLETE] Bagi Lisa, ada satu kenyataan yang paling menyakitkan yaitu ketika ia mengetahui bahwa dirinya mandul dan tidak bisa memberi Jimin keturunan. Namun, ada kenyataan yang lebih menyakitkan, ketika Luna-saudara kembarnya-mengandung anak dari...