Outfit Lisa hari ini.
✨✨✨
Setelah memarkirkan mobilnya di basement, Lisa berdiam diri di depan lobby gedung perusahaan agensi terkenal dengan tatapan kagum. Ia tidak menyangka bahwa tepat pada hari ini, ia akan benar-benar berprofesi sebagai choreographer.
Senang?
Ah bukan lagi. Mungkin lebih dari itu. Ternyata mimpi Lisa sudah ada di depan matanya. Meskipun ia melewati ini tanpa persetujuan dari Ibunya, tetapi Lisa tidak peduli. Tidak ada yang bisa menghancurkan mimpinya bahkan keluarganya sekalipun.
Gedung tinggi berwarna putih silver ini menaungi puluhan groupband terkenal yang sudah tidak diragukan lagi kemampuan bernyanyi dan menari serta visualnya di atas panggung. Lisa tidak bisa membayangkan betapa bahagianya jika choreo miliknya ditarikan oleh salah satu group dari perusahaan ini saat mereka comeback.
Mengambil nafas panjang, Lisa merapihkan poni serta blazernya sebelum memasuki gedung GY Entertinment yang di dindingnya terpasang foto beberapa anggota boygroup rookie yang Lisa tahu namanya Tomorrow by Together atau biasa disingkat TXT.
Ia akan pergi ke lantai 15, disana ia akan menemui sahabat SMA-nya yang akan menemaninya ke ruangan Kepala Biro Kepegawaian untuk menandatangi surat perjanjian sebagai bagian dari perusahaan ini secara resmi.
Lisa berlari kecil memasuki lift karena pintu lift akan segera ditutup. Namun karena dirinya kehilangan keseimbangan, alhasil dirinya tergelincir dan menubruk pria berpakaian formal hingga mereka berdua terjatuh ke lantai.
Tepat pada saat itu, pintu lift kembali tertutup dan membawa mereka ke lantai 15.
Lisa melotot kaget, ia merasakan ada benda kenyal menyentuh bibirnya. Kedua tangannya berada di bahu pria yang kini berada di bawahnya ini. Sejurus kemudian, Lisa langsung menarik badannya berdiri, kembali merapihkan dirinya. Begitu juga pria di sisinya ini, ia menatap Lisa dengan tatapan risih.
"M-maaf.. S-saya nggak sengaja.." lirih Lisa sambil memegang bibirnya yang baru saja bersentuhan dengan pria asing ini.
Jimiere Inson William Park-Jimin.
Jimin mengusap bibirnya yang ada sedikit noda lipstik menempel dengan menggunakan sapu tangan. Ia menundukkan kepala melipat benda itu kemudian melemparnya ke arah Lisa. "Saya nggak akan maafin kamu sebelum kamu cuci sapu tangan saya."
Lisa menganga kaget. Ia menatap bingung sapu tangan biru dongker dengan motif J&P Group yang kini berada di genggamannya. "T-Tapi-"
Ting!
Lift berhenti di lantai 15, Jimin langsung keluar meninggalkan Lisa tanpa menanggapi wanita itu lagi. Tepat saat keluar lima langkah, seorang staf bername tag Kim Jisoo menunduk hormat begitu melihat kemunculan Jimin.
"Ada Pak Will?" tanya Jimin kemudian langsung dijawab sopan oleh Jisoo. "Ada di ruangannya, Pak."
Dari jarak sekitar lima meter, Lisa mengamati percakapan singkat mereka. Sepertinya pria itu orang terpandang disini?
Setelah kepergian Jimin, Jisoo kembali menoleh ke arah Lisa dan berlari memeluk sahabat SMA nya ini. "Aaa Lisaaaa aku kangen bangettttt."
Lisa hanya tertawa melihat kelakuan sahabatnya yang sama sekali tidak berubah sejak dulu. Terlihat lucu dan menggemaskan. Seketika ia melupakan kejadian di lift tadi.
Omong-omong, Jisoo bekerja sebagai editor di perusahaan ini sejak dirinya berada di semester lima saat kuliah. Ia juga yang merekomendasikan Lisa untuk bekerja disini.
"Me too. Kamu nyangka, gak? Kalo aku bisa meraih impianku?" ujar Lisa senang, tentu Jisoo mengangguk yakin kemudian kembali memeluk Lisa erat. "Congrats, babe."
"Oh ya, laki-laki yang tadi siapa?" Tanya Lisa seketika teringat dengan Jimin.
"Dia Pak Jimiere, kakak sepupu calon CEO agensi ini," jawab Jisoo.
Kepala Lisa miring ke samping. "Calon CEO?"
"Ya. Ayahnya-Pak Will-itu CEO di perusahaan ini. Tapi nanti mau serah jabatan ke adik sepupunya, Jackson Johanson, karena Pak Will mau fokus ke perusahaan real estate dia yang udah bercabang. Ngerti gak?" jelas Jisoo.
"Kenapa gak anaknya aja jadi CEO?"
Jisoo tergelak. "What for? Pak Jimiere bahkan dia punya perusahaan sendiri. Dia nerusin perusahaan yang turun-temurun dari kakeknya."
Oh? Hebat juga.
Jisoo melihat jam di tangannya lalu mengadah ke arah Lisa. "Lima belas menit lagi,'kan, kamu pergi ke Biro Kepegawaian. Selagi nunggu, keliling yuk? Barangkali kamu mau tau lebih dalam ada apa aja yang ada di gedung ini."
Tentu Lisa mengangguk dan mengikuti langkah Jisoo menuju tempat studio dance yang hanya ditutupi kaca bening sebagai destinasi pertama yang mereka kunjungi.
✨✨✨
Di tempat lain, Jimin sedang sibuk memperhatikan selembar foto yang menampilkan dua wanita kembar sedang tersenyum ke arah kamera. Dibalik foto itu terdapat tulisan Lisa-Luna.
Salah satu dari mereka yang berambut pirang dicoret dengan spidol merah membuat Jimin menaikkan sudut bibirnya.
Wanita bersurai hitam yang tidak dicoret wajahnya adalah orang yang sama dengan wanita yang beberapa menit lalu mencium bibirnya di lift.
Dan, Wanita itu bernama Lisa.
Oke. Jimin tahu mengapa dirinya dipanggil kesini sekarang dan apa maksud adanya foto saudara kembar ini berada di meja kerja Ayahnya yang merupakan CEO di agensi ini.
Sudah Jimin tebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
Perjodohan.
Jimin sudah memastikan itu akan terjadi dalam waktu dekat.
TBC
Haii guyss, maaf ya janji update sabtu tapi baru bisa update malam ini😭
Tetap vote dan komen ya!
Terimakasih yang udah vote. I love you💜💜
Sweetheart,
Nadyazayn ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Mr. Park ✔
Fanfiction[COMPLETE] Bagi Lisa, ada satu kenyataan yang paling menyakitkan yaitu ketika ia mengetahui bahwa dirinya mandul dan tidak bisa memberi Jimin keturunan. Namun, ada kenyataan yang lebih menyakitkan, ketika Luna-saudara kembarnya-mengandung anak dari...