Chapter 22

207K 4.2K 57
                                    

Happy reading 😙
( Mature Content 21+)
Anak anak dilarang mendekat wkwk

ADEGAN TIDAK UNTUK DITIRU !!!
______________________________
Ia kembali lagi keranjang menindih vani yang tengah asik dengan mimpi indahnya , jangan lupakan jika vani tertidur itu seperti orang mati . Ken melepas kaos miliknya melemparnya asal , yang ada dipikirannya kini bagaimana caranya agar rasa sesak di kejantanannya hilang .

Kini tubuhnya hanya tersisa bokser yang menutupi kemaluannya, nafasnya seperti orang habis berlari keringat bercucuran, ia benar benar bergairah

Ken memegang kedua kaki vani dan melebarkannya , terpampang dengan sangat jelas kewanitaan yang telah basah, wajahnya ia dekatkan dan mencium aroma kewanitaan vani yang langsung membuat sesuatu dibawah sana berkedut kedut minta dimasukan kedalam sarangnya

Ken melepaskan boksernya seketika penisnya mencuat keluar dengan kerasnya, ken sudah telanjang otaknya tidak mampu berfikir dengan normal. Ia meremas payudara sebelah kanan vani dan mengulum yang sebelah kiri

" Ahh " desah vani masih memejamkan matanya

Kening vani mengernyit , mengapa semua yang ia rasakan ini seperti nyata, sentuhan, remasan didadanya serta vaginanya yang terasa dingin.

Ken turun kebawah , wajahnya kini berada dihadapan vagina stevani yang begitu indah, kedua tengannya mencoba melebarkan bibir vagina sehingga terlihat lah klitoris vani yang menonjol segera ia melahapnya dan memainkan vagina vani dengan lidahnya
Tubuh vani bergerak gelisah dalam tidurnya, ia merasa vaginnya dimainkan oleh seseorang tapi matanya begitu enggan untuk terbuka

¤♥¤

Setelah puas bermain dengan lidahnya ,ken bangun dan merangkak diatas vani tanpa menindihnya, penisnya menggelantung indah menunggu sarangnya, ia menggenggam penisnya lalu mengocoknya pelan sampai penis itu terlihat membesar dan mengeluarkan percum

Ken memegang penisnya dan mengarahkannya kebibir vagina vani yang telah basah ia menggesekkannya penuh hati hati
" ssshhhh ahh " desah ken memejamkan matanya tak kuasa menahan nikmat pada kejantanannya

Ia terus menggesekkannya dengan kecepatan yang bertambah, rasa nikmat menjalari sekujur tubuhnya rasanya ia ingin memasukkan penisnya divagina vani dengan keras

" Aaaaaaahhhhhhh " desah vani keras dan matanya sayup sayup terbuka melihat ke atas dengan nafas yang tersengal , dirinya telah mencapai orgasme akibat gesekan dua kelamin

Ken yang melihat vani tiba tiba terbangun gelagapan, ia menambah kecepatan gesekan penisnya pada vagina vani sehingga kepala penisnya perlahan masuk dan menghentakkan penisnya dengan keras

Blesshh

" Aaahhh sshhhh " leguh kedua orang itu bersamaan


Vani merasa semua ini bukan lagi mimpi melainkan kenyataan, ada sesuatu yang mengganjal divaginanya dan suara erangan seseorang yang ia dengar, degup jantungnya berdebar tak karuan nafasnya memburu matanya turun melihat laki laki yang sama dengan orang yang telah merenggut kesuciannya dan sekarang kejadian seperti itu terulang kembali.

¤♥¤

Mulutnya terbuka ingin mengumpat tapi tertahan karena daging kenyal itu telah menyumpal dan menyedot bibirnya, vani menggelangkan kepala agar pagutan itu terlepas tapi ken tidak akan membiarkan itu terjadi
Tangannya memegangi kedua tangan vani dan meletakkannya diatas kepala dengan cumbuan yang makin dalam serta hentakan kejantanannya yang semakin keras divagina vani

" Aasshhhh " desah ken

Mata vani berkaca kaca , mengapa semua kejadian ini harus terulang kembali apakah salah yang telah ia perbuat sehingga mendapat balasan yang amat menyakiti hatiny

" Don't cry baby, aku tidak akan menyakitimu " kata ken menghentikan genjotannya lalu menghapus buliran air mata vani yang jatuh, ia mengecup kening vani lama dan mencerukan wajahnya dileher vani melanjutkan genjotan dibawah sana

" Sshhhh aahh " desah vani sembari menggigit bibirnya

" Jangan digigit nanti bisa luka " kata ken dengan suara serak

Vani mengalihkan pendangannya matanya terpejam menahan sesuatu yang akan keluar, tubuhnya melenting akibat genjotan ken yang bertambah keras karena ken tau vani akan mencapai orgasme , penisnya di dalam sana terasa diremas kuat oleh vagina vani.

Ken menghentikan genjotanny, melihat raut kecewa vani karena belum mendapatkan orgasme tetapi ken sudah berhenti .
Rasanya stevani ingin menangis, dirinya sangat malu karena ia tadi memberontak dan sekarang tubuhnya malah meminta lebih , vaginanya berdenyut sedikit lagi rasanya ia ingin keluar tapi ken menghentikan gerakannya .

" Ssstt jangan menangis, aku akan membuatmu puas " kata ken tersenyum smirk lalu melumat bibir vani yang terbuka

Kini pagutan itu dibalas oleh vani, lidah keduanya saling membelit merasakan nafsu yang sudah diubun ubun

" Shhh ohh " desah vani ketika lehernya dihisap kuat oleh kenzie meninggalkan bercak kemerahan

" Aasshhhh uuhh " Kepala vani mendongak tatkala mulut ken bermain di payudaranya , memilin putingnya.

Tangan vani refleks meremas kuat rambut ken dan mengalungkan kedua kakinya dipinggang kenzie, kedua alat kelamin itu saling terbenam .
Ken mengangkat kepalanya dan memegang kaki vani agar terbuka lebih lebar penisnya keluar masuk lembah yang begitu memabukan , tatapan ken tak lepas dari penisnya yang menghentak keluar masuk vagina vani

Ketika penisnya terbenam maka bibir vagina vani pun ikut terbenam, dan begitu juga ketika ia menarik penisnya.

_______________________________

Hey hey bagaimana kabar kalian heheh
Sebenernya aku hampir nyerah ngelanjutin cerita ini karena ga kuat ngetiknya , jadi ilfil sendiri hahah tapi demi kalian nih aku tulis

Tadinya aku mau double up tp gajadi karena ada sesuatu jd segini dulu aja ya

Dosen Is My Husband (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang