Sebagian chapter dihapus, untuk kepentingan penerbitan.
{Maaf masih berantakan, yang sudah di revisi ada di word}
[FOLLOW DULU YA SEBELUM MEMBACA]
Jangan lupa Vote and Comment⭐
__________
Hidup seorang gadis cantik bernama Angelia Stevani Jackson, b...
JANGAN LUPA PENCET BINTANG YA😘 ⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐ __________________________________ Ken membantu vani untuk duduk kembali lalu memeluk vani dengan perasaan yang amat sangat bahagia. Akan ada ken junior didalam perut vani.
Vani juga tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, bagaimanapun juga bayi yang ada didalam perutnya ini adalah darah dagingnya. Dan laki-laki yang sedang memeluknya adalah ayah dari calon bayinya.
Tante rita tersentuh melihat interaksi keduanya. Ia bisa melihat begitu besar cinta yang ken miliki untuk vani.
" Usia kandungannya dua minggu, biasanya di trimester awal seperti ini vani akan ngalamin yang namanya mual dan muntah saat pagi hari atau sering disebut juga morning sickness." jelas tante rita.
" Tapi tan, vani gak ngerasain mual sama muntah sama sekali." kata vani memberitahu.
" Mungkin belum, tante akan tetep kasih obat untuk pereda mual, bisa diminum kalo emang ngerasain mual."
Vani mengangguk mengerti, semoga saja ia tidak mengalami mual dan muntah.
" harus konsumsi makanan yang bergizi, makannya jangan sekaligus. Sedikit-sedikit tapi sering sama banyakin minun air putih. Oh ya satu lagi, jangan sampe stres. Karena itu bisa membahayakan janinnya." kata tante rita lagi.
" Kalo aktivitas kaya masak, masih bolehkan tan?." tanya vani.
" Boleh, asal jangan kecapekan."
Ken hanya diam mendengarkan penjelasan tantenya tentang kehamilan. Walaupun bukan ken yang mengalami setidaknya ia harus tau apa yang boleh dilakukan dan yang dilarang. Ia juga harus menjadi suami yang tanggap nantinya.
" Jangan lakuin yang berat-berat dulu." kata ken berbisik.
Vani memicingkan matanya, menolak saran yang diberikan ken.
" Dan ken, cepet nikahin vani. Gak bagus kalo kelamaan." kata tante rita.
" Iya tan."
Ken dan vani pamit untuk pulang, saat mereka keluar dari ruangan tante rita. Ken menghentikan langkah keduanya. Ia memegang kedua jemari tangan vani lalu diciumnya perlahan punggung tanganya.
Vani terdiam, seperti ada jutaan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya. " Ngapain ken?." tanya vani.
Ken hanya tersenyum, lalu menggandeng vani untuk kembali berjalan keparkiran mobil.
Vani hanya geleng-geleng kepala melihat tingkahnya.
¤♥¤
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, fokus ken terbagi dua, kadang kejalanan kadang juga melirik orang yang berada disamping kemudinya, vani.
" Nyetir yang bener, kamu bawa tiga orang dimobil ini." kata vani sarkas, ia tau sejak tadi kenzie tidak fokus berkendara.
" Hah, tiga orang?, Perasaan cuma ada kita berdua." kata ken mengernyitkan dahinya.
Vani memutar bola matanya. Tak sengaja pandangannya menangkap pedagang pinggir jalan yng menjual sate ditempat yang rindang.
" Ken berhenti." kata vani teriak tiba-tiba.
Membuat ken yang mendengar langsung mengerem mendadak. Untung saja jalanan tidak terlalu ramai.
Ia takut melihat wajah ken yang mengeras, sepertinya ken marah.
Ken mengusap wajahnya, ia benar-benar terkejut mendengar vani berteriak seperti tadi sampai tak sadar ia mengeraskan suaranya. Ia pikir terjadi hal yang buruk padanya.
" Maafin aku, aku kaget." kata ken menghela nafas.
" Maaf." cicit vani pelan.
" Ya udah gak apa-apa, kita pinggirin dulu mobil baru turun."
Seperti inikah rasanya hamil, pengaruh hormon yang sangat kuat membuat mood vani gampang berubah.
Ia merasa bersalah pada ken. Untung tidak terjadi hal yang buruk saat ken mengerem mendadak. Itu salahnya yang berteriak spontan ketika melihat pedagang sate.
Sampai-sampai vani tak sadar jika ken telah membukakan pintu mobilnya, menyuruhnya untuk keluar.
Vani keluar dari dalam mobil, ken menggandeng tangannya lalu berjalan ke pedagang sate.
" Mau sate apa?." tanya ken.
" Sate ayam sama sate kambing."
" Jadi 2 macem." kata ken memastikan.
Vani mengangguk, harum sate yang dipanggang membuat perutnya berbunyi. Terik matahari tak menghalangi niatannya untuk makan dipinggir jalan seperti ini.
" Pak sate nya 3 porsi ya, 2 ayam 1 kambing, minumnya es teh aja." kata ken berbicara kepada penjual sate.
Ken dan vani duduk disalah satu bangku yang disediakan. Tidak terlalu ramai, mungkin belum jamnya makan siang karena masih pukul 11.25.
" Kamu gak masalah makan kaya gini?." kata vani membuka obrolan.
" Kamu pikir aku gak mau gitu." kata ken mencubit hidung vani.
Vani mengaduh sakit, tangannya menggosok-gosok bagian hidungnya yang dicubit ken. Pasti merah, pikirnya.
" Aku cinta masakan indonesia." kata ken terkekeh. " Dan cinta kamu juga." tambahnya lagi.
Vani merasakan panas di wajahnya. Pipinya pasti semerah tomat saat ini.
Ken tertawa melihat vani yang blushing, ia terlihat semakin cantik dengan kedua pipi yang merona.
" Ini mas, mbak satenya."
Suara pak penjual sate menghentikan tawa ken, ia mengangguk mengucapkan terima kasih.
Mata vani berbinar melihat tumpukan sate diatas piring beserta ketupat sebagai pengganti nasi, sangat menggugah selera makannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Makan yang banyak, biar bayinya sehat." kata ken mengelus puncak kepala vani.
Vani tersentuh dengan ucapan ken, tangannya turun memegang perutnya yang masih rata. Sehat-sehat sayang, batinnya.
____________________________________
VOTE YA 😘
Gimana nih, babang kenzie semakin romantis ya. Author cemburu dah wkwk🤣 Author jadi pengen juga makan sate gegara ngeliat itu😥.