Chapter 10

254K 5.3K 159
                                    

Happy reading😘
___________________________________
"Kenapa kamu menyuruhku datang kesini ken?" Vani memberanikan diri bertanya tanpa menatap seseorang yang berdiri tidak jauh darinya .

"Aku lapar, tolong masakan aku makanan!" perintah Ken.

Vani melongo mendengarnya, apa katanya tadi, lapar. kenapa juga tidak keluar atau pesan online saja, gerutu Vani dalam hati.

"Dan aku sangat malas keluar apalagi memesan makanan, jadi aku menelponmu," jawab Ken seolah tau isi pikiran Vani.

"Memangnya gak ada pembantu?" tanya Vani ketus.

"Gak ada, pembantuku hanya datang 2 hari sekali untuk membersihkan apartement," balas Ken seraya mengambil wishkey.

"Minum ini?" tawar Ken menunjukan botol minuman.

"Nggak makasih," jawab Vani ketus.

Ken tertawa pelan. "Itu ada jus kalo kamu haus, ambil saja dikulkas. " ujar ken seraya berjalan keruang televisi.

"Dan cepat masak, aku sudah lapar," imbuhnya lagi.

Vani menghentakan kaki nya kesal, tau begini tadi dia tidak mau datang. mending tidur dirumah, batinnya.

Vani membuka kulkas mengambil bahan-bahan untuk membuat sop ayam, untung saja bahannya lengkap jadi ia tidak repot dan bingung.

Diambilnya ayam yang sudah dipotong kecil-kecil lalu dicucinya. Beserta bumbu-bumbu yang diperlukan serta air yang ia panaskan diatas kompor.

Vani merasa panas akibat berdekatan dengan api dikompor, akhirnya ia memutuskan mengambil minuman yang dikatakan Kenzie.
Di lihatnya didalam kulkas ada jus jeruk kemasan maximum yang sudah dibuka, ia menuangkan digelas lalu meminumnya sampai habis.

"Seger banget," desah Vani merasa lega setelah meminum jus jeruk itu, ia tidak mengetahui yang sebenarnya jika jus jeruk itu telah dicampur dengan obat perangsang. yang akan membuatnya haus sentuhan dan merasa panas disekujur tubuh.

¤♥¤

Kenzie yang sedang menonton menoleh memperhatikan vani yang sedang memasak, sangat cantik, batinnya.
Ia hanya tersenyum membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini.
Tak lama dari itu terdengar suara Vani yang memanggilnya untuk segera makan karena masakannya sudah matang, ken tersenyum lebar. Ia berjalan kearah Vani yang sedang menyiapkan piring untuknya.

"Kau sudah cocok menjadi seorang istri," seru Ken seraya duduk.

Vani yang mendengarnya, merasa pipinya memanas, jantungnya berdebar-debar, untung saja ken tidak mendengarnya.

Ken menyendok sop buatan vani kedalam mulutnya. "Mmh, Enak," Ucap Ken meresapi rasa sop ayam buatan Vani.

Vani yang duduk didepannya merasa gelisah, karena tubuhnya terasa aneh.
Ia kepanasan padahal ia sudah selesai memasak.

Ken yang melihatnya tersenyum miring, obatnya bereaksi. "Boleh aku kekamar mandi sebentar?" tanya Vani menatap Ken dengan mata redup.

"Silahkan, disebelah sana," tunjuk Ken kearah toilet yang dekat dengan dapur.

Ken tersenyum senang melihat Vani yang berlari kearah kamar mandi. obatnya sudah bekerja ,pikirnya.
Ia memutuskan menghabiskan makanan dengan cepat karena ia memang merasa lapar dan juga tubuhnya butuh tenaga yang tidak sedikit untuk sesuatu yang akan ia lakukan pada Vani.

Dikamar mandi, Vani merasa kepanasan, intinya terasa gatal, ia gelisah tidak tau harus berbuat apa. ia mencuci wajahnya didepan wastafel dan melepas bajunya.

"Kenapa tubuhku terasa panas, atau rumah ini AC nya mati," gumam Vani seraya mengibaskan tangannya didepan wajah.

Vani benar-benar gelisah ia merasa panas bergairah, intinya terasa berkedut. Ia mencoba menggesek vaginanya dari luar celana dan rasanya sungguh berbeda. ia ingin mendesah kuat, sekujur tubuhnya panas dingin .

Tiba-tiba pintu kamar mandi diketuk dari luar, "Kenapa kau lama sekali?" tanya Ken serak.


Vani mendengar suara ken dan ia tidak memperdulikan hal itu, ia bergetar merasakan nikmatnya gesekan tangannya pada inti tubuhnya.

Brakk...

Pintu kamar mandi didobrak dari luar, ken tertegun melihat sesuatu didepannya. Vani hanya mengenakan bra dan sebelah tangannya menggesek sesuatu yang sangat ia inginkan.

Ken menahan napas, kejantanannya langsung mengeras melihat pemandangan dihadapannya ini.

"Tolong aku, tubuhku terasa panas," seru Vani frustasi, ia tiba-tiba memeluk Ken membuat dua benda kenyal itu menempel sempurna di dada bidang Ken, Ken menahan napas, ia tidak bisa mengendalikan diri lagi. Vani benar-benar membangkitkan gairahnya.

Ken melepaskan pelukan Vani dan langsung menarik Vani lalu mencium bibirnya intens, ia mencecap, dan menelusuri bibir Vani lebih dalam . Darah Vani berdesir otaknya sudah tak bisa berfikir jernih ia membalas pagutan Ken dengan nafsu yang menggebu, vaginanya terasa basah. Ken menekan tengkuk Vani untuk memperdalam ciuman mereka dan menggendong Vani menuju lantai atas kamarnya tanpa melepas ciuman itu. ken tersenyum disela-sela pagutannya dengan Vani, rencananya berhasil, smirknya.

________________________________

Good siyang readers ku tergemes hehe
Stay terus ya mantengin cerita aku
Maaf kelamaan up , wkwk lagi padet jadwal kuliah nih mana ketemu dosen yang killer-killer

Tungguin aja kelanjutannya....
Salam dari lala😇

Dosen Is My Husband (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang