Chapter 21

193K 4.3K 65
                                    

Happy reading
_______________________________
Jangan salahkan kenzie , ia juga laki laki normal tubuhnya akan bereaksi jika melihat hal hal yang seperti itu seperti sekarang saja adik kecilnya sudah tegang

Haruskah ia bermain solo atau lebih baik ia membangunkan vani lalu mengajaknya bercinta. Itu benar benar fikiran bodoh seorang kenzie mana mungkin stevani mau sedangkan ia saja belum mendapatkan maaf dari gadisnya dan sekarang otaknya malah merencanakan hal yang akan membuat vani membencinya lagi

" Shit " kata ken mengumpat keras

Ken bangun dari ranjang lalu berjalan kearah balkon , semilir angin menerpa tubuhnya. Pemandangan dari balkon memang sangat indah itulah mengapa ia betah berlama lama disini jika pikirannya sedang tidak baik . Ken mengambil handpone lalu menelpon seseorang yang bisa membantunya menuntaskan hasratnya

" Helo beib, kenapa kau menelponku pagi pagi buta seperti ini "
kata seseorang disebrang dengan suara lembut yang dibuat buat

" Kau datang saja ke villa orange , aku membutuhkanmu " kata ken datar

" Oh kau membutuhkan tubuhku kan beib , okey aku kesana sekarang " kata jalang itu terdengar girang

Siapa yang mampu menolak pesona seorang kenzie dan ken hanya memutar bola matanya mendengar suara jalang itu lalu mematikan sambungan telpon.
Ken bergegas keluar menuju villa orange yang tak jauh dari villa yang ia tempati bersama stevani , tapi langkahnya terhenti melihat vani yang tertidur disofa tanpa menggunakan selimut dan bantal

¤♥¤

Ken berbalik arah masuk kekamar dan mengambil bantal beserta selimut untuk vani tapi ia menimang nimang apakah lebih baik jika vani saja yang ia pindahkan ke kamar dari pada tidur disofa toh ken juga akan keluar untuk bermain dengan jalang sewaan nya dan itu semua gara gara stevani

Ken kembali keruang tengah dengan tangan kosong, ia menunduk mengamati vani yang tertidur dengan posisi kedua tangannya berada diatas kepala sehingga membuat dua gundukan itu terpampang jelas dimata nya, nafas ken mulai tak beraturan melihat pemandangan itu. Mata nya turun menatap kaki jenjang stevani yang tak terhalang apapun ia hanya mengenakan celana pendek diatas lutut kulit putih mulus miliknya membuat sesuatu dibawah sana kembali mengeras

"Oh shit , pesonanya sangat kuat bahkan melihat wajahnya saja aku sudah terangsang " batin ken bergemuruh

Ken berusaha menghilangkan fikiran kotor itu dan meletakan tangannya dibawah leher beserta lutut vani menggendongnya ala bridal style membawanya menuju kamar, tangan stevani refleks memeluk lehernya kuat tetapi matanya tetap terpejam.
Ken menghela nafas menahan gejolak di dalam dirinya, aroma tubuh vani seakan menguar membuat kepalanya terasa pening.

Ken menjatuhkan tubuh vani ke ranjang akan tetapi kedua tangan vani masih mengalung sempurna dileher ken, mengakibatkan dirinya juga ikut terjatuh diranjang menindih tubuh vani, kedua tangan ken berusaha menahan tubuhnya agar tidak menhimpit vani yang berada di bawahnya. Gadis ini benar benar menguji kesabarannya ken berusaha bangkit melepaskan tangan vani yang melilit dilehernya tetapi gadis ini hanya bergumam pelan dan menarik leher ken menjadi tebih dekat wajah ken kini berada tepat dibawah dagu vani dengan kaki ken yang masih setia dilantai mencoba menahan tubuhnya.

¤♥¤

" Shit " ken mengunpat kasar

Bagaimana tidak , ia kini bisa merasakan gundukan kenyal itu menempel dilehernya jakunnya naik turun menelan ludah. seolah olah ken tengah sengaja diuji kesabarannya untuk tidak tergoda dengan kemolekan tubuh vani dan kini pertahanannya runtuh sudah, dirinya telah mati matian menahan diri , menahan rasa sesak dibawah sana yang sudah mengeras sejak tadi .

Ken tidak perduli lagi jika setelah ini vani semakin membenci dirinya, ia telah diliputi gairah yang tidak mampu ia tahan , ken mengecup dagu vani sekilas lalu menunduk mencium leher vani yang putih bersih. Nafasnya memburu tangannya menurunkan baju kaos yang dipakai vani sampai ke bahunya matanya berkabut penuh gairah ia menciumi seluruh bagian leher berserta bahu vani . Tidur vani sedikit terganggu akibat aktivitas ken

" Enghhh " erang vani dengan mata terpejam

Mimpi indah membuatnya enggan membuka mata, merasakan jika seseorang tengah mencumbuinya dengan rakus mengendus endus lehernya membuatnya menggeliat tak karuan

" eerghhhh " suara ken mengerang

Tangan vani sudah terlepas dari lehernya dan kini posisi sudah berubah, kenzie menindih tubuh vani yang terbaring diranjang mengumpulkan keberanian untuk melanjutkan aksinya dengan keadaan vani yang tertidur.
Ken menaikan kaos dan bra vani sampai kedua payudara bulat itu terlihat jelas didepan matanya , ken meneguk ludahnya kasar miliknya kini berdenyut denyut ngilu.

Mulutnya melahap salah satu payudara vani yang putingnya terlihat menegang , ia mengemut , menyapu dengan lidahnya dan menggigit gigit kecil puting yang berwarna pink kecoklatan milik vani. Tangannya tak tinggal diam meremas dengan lembut payudara vani seraya matanya menatap wajah vani yang tetap terpejam dengan keringat didahinya

" Aahh " vani meleguh tetapi tetap terpejam

Ken bangkit dan melepaskan celana hitam polos miliknya menyisakan bokser yang mengembung
Tangan nya menarik perlahan lahan celana pendek yang dipakai vani, tidak terlalu susah karena sekali tarikan celana itu sudah ia lempar kesembarang arah . Nafas ken semakin memburu gairahnya semakin tak tertahan melihat kewanitaan vani yang hanya dilapisi underwear putih yang sudah basah oleh cairan yang merembes keluar.

" Ternyata kau juga terangsang sayang" kata ken serak mengendus bagian paha dalam milik vani

Suara telpon mengusik kegiatannya ken mengumpat kesal berani berani nya mengganggu aksinya , ia meraih telpon disaku celananya yang telah ia lepaskan dan mengangkat panggilan itu.

" Aku tidak membutuhkan mu lagi" kata ken cepat

" Wha.." ken memutuskan sambungan telpon tampa memperdulikan suara disebrang sana .

Ia kembali lagi keranjang menindih vani yang tengah asik dengan mimpi indahnya , jangan lupakan jika vani tertidur itu seperti orang mati . Ken melepas kaos miliknya melemparnya asal , yang ada dipikirannya kini bagaimana caranya agar rasa sesak di kejantanannya hilang .

__________________________

Semua ini hanya imaginasi author yang kelewat batas jadi mohon agar kalian nggak mikir yang aneh aneh tentang author

Terima kasih semoga kalian suka

Jangan lupa vote dan komen ya biar author ttp semngat nyelesain ceitanya

Follow juga akun ig wattpadnya author
@lalayuane_

Dosen Is My Husband (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang