JANGAN LUPA VOTE YA✨
_________________________________
Suara ribut terjadi diruang kelas mata kuliah akuntansi, karena sampai sekarang dosen belum juga datang." Tau gini gue berangkat siang tadi," sungut Vani menelungkupkan kepala ke lengannya.
Tiba-tiba kelas yang ribut menjadi hening dan terdengar suara decak kagum dari beberapa teman sekelasnya.
Vani yang penasaran pun menegakan badan, mengangkat kepalanya. Ia melihat kearah objek pandang semua mahasiswa dikelas.
"Kamu!" teriak Vani spontan.Seluruh mahasiswa refleks menoleh, menatap kearah Vani dengan berbagai macam tatapan.
Vani berdehem pelan untuk menormalkan suaranya yang tercekat, ia tersenyum merasa tak enak.
Objek yang menjadi pusat perhatian sedari tadi ternyata orang yang menabraknya kemarin, orang yang membuat mood Vani hancur. dan sekarang orang itu masuk dikelasnya. Ia benar-benar tak habis pikir kenapa pak billy tidak minta bantuan dosen yang lain saja.
"Baiklah, perkenalkan nama saya Kenzie Maxime Leonard, bisa kalian panggil ken atau kenzie. Hari ini, saya menggantikan mata kuliah pak billy, karena beliau memiliki urusan yang tidak bisa ditunda," jelas Ken memandang seluruh mahasiswa dikelas, tatapan matanya jatuh pada seorang gadis yang sedang menundukan kepala, Ken tersenyum smirk.
Seluruh mahasiswa bersorak riang mendengarnya, kecuali vani yang menggerutu sendiri. kebetulan juga kelasnya kali ini berisi mahasiswa perempuan, tidak ada laki-laki, sial sekali bukan.
Kelas dimulai dengan penjelasan dari Ken, semua mata memeperhatikannya kecuali Vani .
¤♥¤
Ken sesekali melirik kearah gadis yang berteriak tadi. Cantik, pikir ken.
Kau akan kudapatkan manis, batin Ken.Saat kelas telah berakhir, ken merapikan buku dan berdiri.
"kamu yang teriak tadi, saya tunggu diruangan saya!" ucap Ken menunjuk kearah Vani lalu berjalan meninggalkan kelas. Ia ingin sedikit bermain-main dengan gadis itu."Oh my gosh, apa lagi ini?" geram Vani.
"Buruan sana Van, kalo gue jadi lo mah udah gue susulin dari tadi," kekeh Sherin, sahabatnya.
"Yeee, itu mah maunya lo," celetuk Vivi mencibir.
Sherin hanya terkekeh sedangkan vani mendengus sebal. Vani meninggalkan kedua sahabatnya yang asik memuja si Om Om tadi.
Dimana nih ruangan si Om Om, pikir vani.
"Permisi pak, ruangan bapak kenzie dimana ya?" tanya Vani kesalah satu penjaga keamanan kampus."Oh disitu mbak," jawabnya menunjuk sebuah ruangan.
Vani mengangguk lalu berjalan kearah yang ditunjukan tadi, Mungkin ini kah ruangannya?
Tokk.. Tokk..
Tanpa ragu vani mengetuk pintu tersebut
"Masuk!" perintah orang dari dalam.
Vani berjalan pelan membuka pintu dan menutupnya kembali.
"Ada apa ya Om?" tanya Vani to the point.
"Silahkan duduk!" Kata Ken.
Vani memutar bola matanya malas, mau tidak mau ia melangkah mendekati kursi yang tersedia. Kalau ia bersitegas menolak, kasihan kakinya.
Ken hanya bisa mengulum senyum mengamati gadis didepannya yang menurutnya sangat berani.
"Apa liat-liat!" sentak Vani melotot.
Ken terkekeh pelan, lucu sekali gadis didepannya ini. biasanya jika gadis lain yang melihat senyum Ken pasti sudah kegirangan sedangkan ini, gadis galak, pikirnya.
"Nama kamu siapa?" Tanya ken mengalihkan pembicaraan.
"Vani." jawab Vani pendek.
Ken menganggukan kepalanya tersenyum, nama yang bagus, batinnya.
Sedangkan Vani merasa risih karen Om dihadapannya tersenyum-senyum tidak jelas.
"Mulai besok kamu jadi asisten pribadi saya!" perintah Ken enteng.
"Apaaa?" teriak Vani terkejut. "Saya gak mau!" jawab Vani cepat.
Ken tersenyum miring, "Kalo kamu menolak saya gak masalah, tapi nilai kamu bisa terancam."
"Mana bisa gitu Om?" protes Vani tidak terima, semua ini tidak ada sangkut-pautnya dengan nilai.
"Ya bisa lah, saya dosen kamu."
"Om kan cuman gantiin pak billy aja, mana bisa gitu. pake ngancem nilai segala lagi," cerocos Vani.
"Bisa, Pak billy itu Om saya."
"Nggak-nggak..., Saya gak mau." kukuh Vani menolak.
"Terserah kamu, kalo mau nilainya dibawah standar ya silahkan."
Vani panik mendengarnya, walaupun otaknya cerdas kalau dosennya saja tidak respect bisa-bisa kacau nilainya nanti.
"Oke-oke saya mau," Vani terpaksa. Semua ini demi nilai.
Ken tersenyum senang, akhirnya ia berhasil.
"Mana nomor telpon kamu?" tanya Ken menyodorkan ponselnya didepan vani.Vani menerima ponsel itu lalu mengetikan nomornya dan mengembalikannya lagi.
Ken lagi lagi tersenyum, kena Kau gadis manis, batinnya bersorak riang.
"Nanti saya hubungi!"Vani mengangguk pasrah, ia melangkah meninggalkan ruangan Om Om yang menurutnya pembawa sial.
______________________________
Jangan lupa vote&komen okey
![](https://img.wattpad.com/cover/196458537-288-k625517.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Is My Husband (TAMAT)
RomansaSebagian chapter dihapus, untuk kepentingan penerbitan. {Maaf masih berantakan, yang sudah di revisi ada di word} [FOLLOW DULU YA SEBELUM MEMBACA] Jangan lupa Vote and Comment⭐ __________ Hidup seorang gadis cantik bernama Angelia Stevani Jackson, b...