Alin masuk ke dalam mobilnya, ia memutuskan untuk pulang dan membaca surat itu setelah sampai di rumah saja. Bukannya apa, alin takut jika ia membaca sekarang ia akan menangis dan kurang fokus saat menyetir kembali ke Seoul dan terjadi hal yang tidak diinginkan
Alin melajukan kendaraannya agak cepat, ingin segera tau apa isi surat yang bunda kirim. Semoga saja alamat atau nomor telepon yang bisa ia hubungi agar ia bisa kesana dan bertemu sang bunda. Namun harapan alin pupus, lenyap begitu saja setelah membaca surat yang ia buka tepat setelah ia sampai di rumah. Ia tidak membukanya di dalam, ia masih di dalam mobil yang terparkir rapi di garasi.
Dengan berlinangan air mata, alin meremas surat itu
Untuk anak bunda tersayang
Maafin bunda harus pergi, bunda ga punya pilihan lain. Bunda sebenarnya ingin mengajak alin malam itu, namun bunda sadar mungkin alin tidak bisa hidup dengan orang tak berada seperti keluarga bunda
Alin menggeleng, perkataan apa yang bunda tulis ini? Apa benar ini bunda? Bahkan jika bisa memilih, alin akan lebih memilih hidup sederhana bersama bunda daripada hidup bergelimangan harta namun daddy seperti itu
Alin... bunda sayang sama alin, bahkan lebih dari bunda sayang sama diri bunda sendiri. Alin sekolah yang rajin ya, makannya jangan telat, kalau pulang malam kabarin daddy kadang daddy suka khawatir kalau alin telat pulang
Masih bisanya bunda membahas daddy sekarang? Malaikat macam apa bunda ini Tuhan?
Om jisung juga pamit, katanya dia senang dipanggil om sama kamu, dia senang punya ponakan kaya alin yang. Ohiya, bunda hamil lin, baru sebulan lebih alin bakal punya dede bayi tapi kayanya gabakal pernah ketemu nanti kapan-kapan bunda kirimin fotonya di email ya? Nomor telepon bunda kayanya udah gabakal aktif lagi, sekali lagi maafin bunda karna bunda udah ninggalin alin. Bunda minta maaf, bunda sayang alin.
Love,
Bunda
Setelah selesai menangis dan memasukkan surat itu kedalam sakunya, alin masuk kembali ke dalam rumah. Sudah malam saat ia sampai, lalu setelah melihat kakek dan neneknya pandangan alin malah kabur, seketika ia tak mengingat apapun
Tbc...
Btw minta vomment nya lah jangan sombong, nanti dosaaaKarna aku lagi gabut udah liburan dan sebagai permintaan maap aku double up ya biar booknya cepat kelar~~ SEEYOUUU
YOU ARE READING
GS | Being Perfect Wife ( Panwink )
Fanfiction"jangan karena anak saya suka sama kamu, saya bakal terima perempuan kayak kamu" - Lai Guanlin 38 tahun Hight story ranking #1 in laji #5 in panwink