Jika maumu aku pergi, aku akan pergi sekarang juga. Tapi ku mohon, bangunlah! Semua orang membutuhkanmu, termasuk aku!
Guanlin menyatukan kedua tangannya, meminta pada sang pencipta untuk segera membangunkan jihoon dari tidur panjangnya. Ia tahu, ia memang tak tahu diri setelah sekian lama tak pernah beribadah kini ia datang dan memohon. Ia juga tahu, ia tak pantas meminta lebih setelah semua yang ia lakukan
"Kumohon Tuhan, kali ini saja. Bangunkan dia dan aku akan pergi sejauh mungkin" guanlin menunduk, menyerahkan dirinya pada sang pencipta. Apapun akan ia lakukan, asal jihoon bangun
"Aku memang tak tahu diri muncul setelah sekian lama melupakan-Mu, tapi ku mohon. Beri dia kesempatan untuk bisa bangun lagi, jika bisa gantikan saja aku untuknya. Biar aku yang terkapar tak berdaya disana, atau jika haruspun aku akan mati untuk menggantikannya"
.
..
...
..
."Bun!" Alin memeluk sang bunda, bundanya yang cantik kini terlihat sangat kurus dan pucat. Jihoon tersenyum ke arah alin, membalas pelukan sang anak dengan erat. Melepas rindu
"Makasih ya bunda sudah mau bangun, alin takut bunda gamau bangun" alin malah menangis, pikiran bodohnya memaksanya untuk terus berkata bahwa jihoon tak akan bangun
Jihoon ingin menjawab, namun ia tak bisa. Tidur lelapnya cukup panjang, ia harus menyesuaikan diri dengan keadaannya yang sekarang. Jadi, bergerak saja ia masih kesusahan sekarang
"Hoon, maaf aku terlambat. Aku baru dapat kabar beberapa hari yang lalu dan aku harus menunggu izin cuti ku dulu baru bisa kesini. Maafin aku" entahlah, bagai sebuah keharusan siapapun yang kesini pasti akan menangis melihat jihoon yang terbaring lemah disana
"Kamu harus sembuh, aku tahu kamu kuat. Kamu wanita terkuat yang pernah aku kenal, bangunlah. Aku akan menunggu" jari jihoon bergerak, perlahan matanya terbuka
"Daddy tiap hari kesini bun, dia selalu berdo'a dan memohon agar bunda bisa cepat bangun" jihoon mengangguk, ia tahu semua. Ia bisa mendengarnya
"Tapi tadi pagi daddy pergi, dia ga bilang mau kemana. Mungkin ketemu linji. Ah-- bunda juga tahukan alin sekarang punya adik perempuan? Makasih ya bunda. Alin sayang bundaaaa"
.
..
...
..
.Guanlin berjalan keluar dari gereja, setelah puas menangis dan berdo'a ia harus kembali ke rumah sakit. Ia tak boleh meninggalkan jihoon sendirian, barangkali jihoon sudah terbangun
Namun, baru saja ia keluar dari area gereja sebuah mobil hilang kendali menuju kearahnya dengan kecepatan tinggi dan seketika menghantam guanlin. Penglihatan guanlin seketika menghitam dan semuanya menjadi gelap
Tbc...
Sad ending kah?
YOU ARE READING
GS | Being Perfect Wife ( Panwink )
Fanfiction"jangan karena anak saya suka sama kamu, saya bakal terima perempuan kayak kamu" - Lai Guanlin 38 tahun Hight story ranking #1 in laji #5 in panwink