"Sudah saatnya kamu tau guan!" Seonho bangkit dari atas tubuh kekar guanlin, setelah melakukan adegan panas mereka seonho bangkit dari sana membuat guanlin bingung
"Kamu kenapa sayang?" Guanlin menahan tangan seonho, lelaki mungil itu menghempaskan tangannya
"Pake baju kamu sekarang!" Ucapnya dingin, guanlin yang bingung memandang seonho, meminta kejelasan "akan ada tamu. Pake baju kamu, tapi sebelumnya aku mau nyampein sesuatu" seonho meninggalkan guanlin yang masih kebingungan, bahkan permainan mereka belum selesai dan guanlin sekarang bingung akan sikap lelaki mungilnya itu
Seonho kembali setelah beberapa saat, sudah lengkap dengan pakaiannya yang cukup elegan seperti biasa. Guanlin juga sama, sudah memakai kaos biasa serta celana jeans hitam
"Aku mau jujur, aku mau kita putus. Hubungan kita berakhir" guanlin malah tertawa, ia mengira seonho sedang bercanda "berhenti berkelakuan seperti anak kecil guan. Aku serius, aku mau kita putus!" Ucapnya sedikit berteriak
Guanlin bangkit, meraih tangan mungil seonho lalu menggenggamnya. Memaksa lelaki itu masuk ke dalam rengkuhannya
"Kenapa? Kenapa ho? Aku salah apa?"
"Kamu ga--"
Ting dong
Bel rumah berbunyi "nice timing" ucap seonho melepas pelukan dan berjalan menuju pintu
"Masuk kak" sambut seonho ramah pada sang tamu "pas banget waktunya"
"Ah kalian lagi berantem? Hay guan! Apa kabar?"
"Loh?"
"Maaf guan, selama ini aku gunain kamu biar kamu ga pernah bahagia sama keluarga kamu. Ini kerja sama kita berdua, bagaimana rasanya jatuh ke dasar jurang guan?" Seonho tersenyum miring ke guanlin yang masih belum bisa mencerna apa yang tengah terjadi
"Apasih ini? Maksud kalian apa?" Guanlin mengamuk, padahal itu adalah apartemen milik seonho
"Ya, aku gunain kamu selama ini biar aku bisa hidup mewah dan berhasil bikin kamu belok ke aku. Aku berhasil bikin kamu lupa sama keluarga kamu bahkan alin, anak kamu satu-satunya. Jihoon? Kamu bilang pernah tidur sama dia kan semalam? Tapi karna aku nangis sakit hati kamu malah minta maaf dan beliin aku mobil, kamu miskin guan sekarang dan aku gamau hidup miskin!"
"Tapi kenapa? Kamu?" Guanlin menunjuk tamu seonho tadi dengan amarah, air matanya sudah mengalir mengingat semua yang telah ia lakukan selama ini baik pada alin maupun jihoon
"Kamu ga tau dia adik aku? aku manfaatin dia buat balas dendam sama kamu!"
"Dendam? Kamu punya dendam sama aku? Aku salah apa sih?" Guanlin menendang meja kaca yang ada di depannya, tak peduli jika kakinya kini telah berlumuran darah
"Kamu manusia paling ga tau diri guan, kamu ambil semuanya dari aku, kamu rebut semuanya dari aku!"
Kira-kira siapa hayooooooo?
Tbc...
YOU ARE READING
GS | Being Perfect Wife ( Panwink )
Fiksi Penggemar"jangan karena anak saya suka sama kamu, saya bakal terima perempuan kayak kamu" - Lai Guanlin 38 tahun Hight story ranking #1 in laji #5 in panwink