fiftythree

284 44 0
                                    

Setiap hari ada saja yang datang untuk menjaga jihoon, berharap wanita itu segera bangun dari tidur lelap dan mimpi indahnya. Semua membutuhkan jihoon, semua merindukannya

Seperti sore ini, setelah pulang dari sekolah alin langsung bergegas menuju rumah sakit ada daddy disana, namun tengah terlelap di sofa. Seperti biasanya setiap orang datang kesini, guanlin terlihat begitu kelelahan

"Bunda, alin datang lagi. Alin baru pulang sekolah, ga sempat ke rumah buat jengukin dede bayik nanti aja pasti ketemu di rumah. Minggu depan alin ada turnamen bun di Busan, di kampung halaman bunda. Bunda bangun dong, biar nonton alin tanding terus kita jalan-jalan deh. Bunda ga kangen apa sama alin? Itu dede bayik kasian bun pengen dipeluk bunda" tanpa sadar air mata alin sudah menumpuk di pelupuk matanya dan akhirnya jatuh juga

Genggaman tangannya ia kencangkan, "bun, alin kangen bunda. Bunda ga kangen sama alin? Alin butuh bunda, alin kangen bunda, alin--" air matanya seakan dipaksa untuk terus menerus keluar, berharap bunda bisa mendengarnya dan segera bangun

"Bunda tau ga, om jisung udah punya pacar bun. Cantik banget, namanya Lami-- om jisung sekarang jadi bucin bun, kaya alin dulu bucinin bunda" alin tertawa hambar ditengah tangisannya, mencoba untuk menghibur dirinya

"Kalo bunda bangun bunda pasti nanya alin kapan punya pacar kan? Makanya bunda bangun, biar cariin alin pacar. Alin mau pacar alin yang cariin bunda, karena alin tau bunda pasti milihin yang terbaik buat alin" ia kembali menangis, menggenggam erat tangan sang bunda

.
..
...
..
.

"Aku ke rumah sakit dulu ya bu, ma, pa" guanlin sudah bersiap untuk ke rumah sakit. Setelah tadi sore pulang untuk makan dan berganti pakaian serta menggendong anaknya

"Kamu di rumah aja nak, biar jisung yang jaga jihoon. Kamu kurang tidur, istirahat yang cukup"

"Ga usah buk, biar guan aja"

"Guan, kamu juga harus istirahat. Biar jisung aja yang jaga, besok dia libur mungkin alin juga bakal disana" guanlin ingin menolak, namun ia tak bisa berdebat dengan tiga orang tuanya itu. Akhirnya ia mengalah dan tidur di kamar linji

"Sayang, tunggu bunda ya, do'ain bunda biar cepat bangun. Bunda masih istirahat nanti kalau udah cukup istirahatnya bunda pasti balik lagi" guanlin mencium anak perempuannya, lalu menangis begitu saja




Tbc  ...


Vomment
👇👇👇👇

GS | Being Perfect Wife ( Panwink )Where stories live. Discover now