Guanlin tengah duduk di samping bangsal jihoon, termenung melihat sosok yang selama ini tak pernah ia pikir akan bisa membuatnya sehancur ini. Guanlin menyesal, sungguh menyesal
Ia meraih tangan jihoon yang ditancapi selang infus, mengengganya erat. Hangat, seperti hatinya. Lalu kemudian ia kembali menangis
"Aku minta maaf selama ini, kamu bangun ya? Ijinin aku buat tebus semua dosa aku selama ini" ia bahkan tak berani menatap wajah pucat yang tertidur lelap itu
"Aku tau aku ga pantas untuk dimaafkan, tapi tolong bangun. Kasian anak kita dia butuh kamu, alin juga butuh kamu. Kalau kamu mau, pas kamu bangun nanti aku akan pergi sejauh mungkin dari kalian. Ku mohon bangunlah!" Guanlin sudah tersedu-sedu. Ini adalah kali pertama guanlin terlihat seperti ini
"Tolong jangan buat aku makin bersalag, aku minta maaf ji. Maafin aku"
Guanlin tersentak ada tangan yang memegang pundaknya, ia pikir itu jihoon namun sayang jihoon sedang asik tertidur lelap
"Kak, lo makan dulu semenjak operasi lo belum makan. Biar gue yang jaga kak jihoon disini" ternyata itu jisung, ia yang dulu membenci guanlin sekarang merasa iba kepada laki-laki itu
Guanlin menatap jisung dengan mata sendunya "alin mana?"
"Dia ga mau kesini, bukan ga mau sih ga tega. Dia ada di rumah sama ibu, tuan dan nyonya lai. Lagi ngurus si bayik, lo belum mau ngasih nama anak lo"
"Gue udah siapin, tapi gue rasa gue ga berhak buat ngasih nama bayi itu, gue ini pendosa" air mata guanlin turun lagi, lalu jisung menarik satu kursi dan duduk di samping guanlin
"Kak dengerin gue, semua manusia pastu punya kesalahan namun manusia yang mau berubah itu sedikit. Gue yakin lo juga ga pernah mikir bakal jadinya kaya gini, iyakan? Dan masalah nama buat si bayi kayaknya ka jihoon bakal senang dengan nama apapun yang lo berikan" sungguh, hati guanlin tersentuh. Anak ini memang baru berusia sama dengan anak sulungnya, namun anak ini bahkan lebih dewasa secara pemikiran dari dirinya yang sudah berusia 30-an. Guanlin jadi merasa malu sendiri
"Yaudah, lo tunggu disini. Gue beliin lo makan bentar di bawah" lalu jisung keluar setelah menepuk pundak sang kakak ipar dan menghilang di balik pintu
"Adik kamu, ibu kamu bahkan kamu kenapa kalian bisa sebaik ini setelah apa yang udah aku lakukan? Aku--" air matanya tumpah lagi "aku minta maaf ji, ku mohon bangunlah"
Ia bangun dan menghapus air matanya, "aku udah pikirin nama buat anak kita, kalau kamu ga suka nanti kamu ganti aja. Namanya linji, Lai linji. It means guanlin jihoon" lalu guanlin mencium tangan jihoon yanh tertancap selang infus dan pergi menuju alam mimpinya. Ia tak sadar, bahwa ada setetes air mata jatuh dari mata jihoon
Tbc...
Maap, baru up lagi. Lagi sibuk kuliah minggu pertama huhu😭😭😭
Double up tyda?
Vomment
👇👇👇👇
YOU ARE READING
GS | Being Perfect Wife ( Panwink )
Fanfiction"jangan karena anak saya suka sama kamu, saya bakal terima perempuan kayak kamu" - Lai Guanlin 38 tahun Hight story ranking #1 in laji #5 in panwink