Jihoon's POV
Dalam hidup memang hanya ada dua perkara, selalu seperti itu. Senang dan bahagia. Nangis dan tertawa. Laki-laki dan perempuan.
Suatu hari aku pernah mendengar seseorang berkata bahwa jika saat kematianmu sudah tiba, memori-memoru lama yang kamu rasa membuatmu bahagia dan menjadi momen terbaik dalam hidupmu akan terulang. Aku merasakannya sekarang, aku melihat kamu disana-- waktu dimana kali pertama kita bertemu
Saat itu, kamu sedang bertengkar dengan seorang perempuan-- yang sekarang menjadi ibu dari anakmu. Kalian bertengkar hebat di pinggir jalan, kamu hampir menamparnya aku ingin berlari kesana tapi ternyata kamu tak setega itu untuk menampar wanita yang kamu cintai. Anakmu ada disana, kebingungan atas apa yang terjadi antara kedua orang tuanya. Anak yang berusia sekitar lima tahun itu menangis saat kamu ingin menampar ibunya, lalu berlari menjauh dari kalian tanpa melihat kesegala arah. Mobil melaju dengan cepat dari arah kanan, tanpa diminta aku berlari menyelamatkan anak itu tanpa berpikir panjang.
Untungnya kami berdua selamat, walau aku tergores dibeberapa bagian tubuhku. Tapi tidak apa-apa yang terpenting anak itu
"Kamu gapapa dek?" Aku bertanya padanya, anak itu lalu memelukku dan menangis
Kalian berdua datang menghampiri kami, lalu berterima kasih kepadaku tanpa henti
"Terima kasih, apa yang bisa saya lakukan untuk menebus kebaikan anda?" Kamu bertanya, aku langsung tersenyum
"Tidak usah repot-repot, kalau begitu saya permisi" aku ingin pergi dari sana tapi anak kecil itu menarik tanganku
"Kakak, nama aku alin. Terima kasih ya, suatu saat nanti kalo kita ketemu lagi alin janji bakal balas semua kebaikan kakak"
Setelahnya aku pergi, aku akan mengingat nama anak lucu itu selamanya
Dan semuanya kembali lagi, aku sendirian disebuah taman asing yang luas, aku tak tahu ini dimana hingga aku mendengar suaramu. Suara tak asing yang selalu aku rindukan
"Ji.. tolong kembali. Aku butuh kamu, alin juga, linji bayi kita. Semua orang butuh kamu ji"
Suara itu terus memanggilku setiap hari tanpa henti, menuntunku kembali kesini dengan selamat. Aku kembali berkat dirimu, sebelumnya aku tersesat, sendirian, tak tahu harus berbuat apa tapi berkat panggilan dan bisikanmu tiap hari, aku kembali. Terima kasih, lai guanlin
The end...
YOU ARE READING
GS | Being Perfect Wife ( Panwink )
Fanfiction"jangan karena anak saya suka sama kamu, saya bakal terima perempuan kayak kamu" - Lai Guanlin 38 tahun Hight story ranking #1 in laji #5 in panwink