Guanlin membuka pintu ruang rawat inap jihoon dengan lesu, hari ini ia sedang sakit namun memaksakan diri untuk menjaga sang istri barang kali hari ini dengan ajaib jihoon bangun dan tersenyun ke arahnya dengan bahagia
Setiap hari, hanya satu do'a guanlin, agar jihoon bisa segera bangun dan kembali bersama mereka lagi. Guanlin ingin menebus segala dosanya-- entah dengan pergi jauh dari jihoon atau dengan kebaikan hati jihoon meminta guanlin tetap bersamanya
"Guan.." guanlin terkejut, di atas bangsal jihoon duduk dengan wajah pucat pasinya. Guanlin berlari menghampiri sang istri, lalu menggenggam tangan jihoon yang tertancap selang infus
"Ji... kamu--" air mata guanlin sudah basah membanjiri pipinya, sesuatu yang selama ini ia harapkan akhirnya terwujud
"Makasih ji, udah kembali. Maafin aku" guanlin menciumi tangan jihoon
"Kamu ngapain disini?" Suara dingin jihoon terdengar, guanlin menatap mata jihoon. Mata itu berbeda, bukan jihoon yang guanlin kenal selama ini
"Ji-- maafin aku. Kasih aku kesempatan sekali lagi" jihoon menatap guanlin dingin, lalu melepas genggaman tangan mereka berdua
.
..
...
..
.Jisung baru saja pulang dari sekolah, berjalan bersama lami-- sang kekasih setelah menemui alin di lapangan basket tadi. Sang keponakan akan bertanding minggu depan, ia baru saja membawakan bekal buatan ibu untuk anak itu
Anak bernama alin itu jika sudah bermain basket akan lupa waktu, bahkan makan saja ia nanti pasti tak sempat
"Kak jihoon masih ingat aku ga ya?" Lami menyeruput minuman yang baru saja mereka beli
"Ga mungkin ka jihoon lupa sama pasien pertamanya" jisung mengelus pucuk kepala sang kekasih
Mereka berjalan bersama hingga memasuki area rumah sakit, lami semakin deg-degan saja. Sebentar lagi ia akan bertemu seseorang yang dulu menyelamatkan hidupnya. Seseorang yang sangat berarti bagi hidupnya sejak saat itu. Seseorang yang kini ia anggap malaikatnya
Jisung membuka pintu kamar jihoon, lalu mereka berdua-- dia dan lami saling memandang. Bingung akan apa yang sedang terjadi. Mereka melihat guanlin tengah menangis sambil menggenggam dan memohon kepada jihoon. Lalu jisung berlari ke arahnya
"Kak, kak guanlin. Bangun kak!"
"Sung, gue mimpi jihoon bangun"
Tbc...
Maap ya ga rutin update, aku udah masuk kuliah soalnya xixi😭😭
Vomment
👇👇👇👇
YOU ARE READING
GS | Being Perfect Wife ( Panwink )
Fiksi Penggemar"jangan karena anak saya suka sama kamu, saya bakal terima perempuan kayak kamu" - Lai Guanlin 38 tahun Hight story ranking #1 in laji #5 in panwink