Guanlin berjalan menuju rumah sakit, ia sudah mendengar kabar bahwa jihoon telah siuman, ia juga tahu bahwa orang yang bersama jihoon saat siuman adalah mantan kekasihnya-- kang daniel
Sebenarnya guanlin enggan kesana, ia merasa tak pantas untuk bertemu wanita itu. Ia malu. Malu sekali. Tapi kepergiannya kali ini untuk pamit, iya guanlin akan pergi selamanya dari hidup jihoon. Ia sudah memikirkan itu semua, ia merasa tak pantas berada di dekat wanita itu
Ia perlahan membuka pintu kamar rawat jihoon, senyuman jihoon langsung menyambutnya. Guankin menitikkan air matanya, ia tak tahu harus apa sekarang.
"Guan" jihoon berucap "kamu dari mana aja?"
"Ji, aku-- aku mau minta maaf sama kamu" jihoon tersenyum "aku rasa aku tak pantas berada disisi kamu, masih ada seseorang yang lebih baik dari aku dan sayang sama kamu" air matanya jatuh seiring ia mendekat ke arah jihoon. Jihoon menggeleng
"Jangan pernah pergi lagi dari sisiku, aku berterima kasih karena sudah sabar menungguku untuk bangun dan merawatku setiap hari" jihoon meraih tangan guanlin. Lelaki itu sudah semakin kurus "maaf aku terlambat bangun, aku udah nyusahin kamu ya?"
Respon jihoon berbeda dengan ekspektasi guanlin, ia tak menyangka wanita itu akan menahannya setelah apa yang sudah ia perbuat selama ini
"Berkat suara kamu, aku bisa kembali kesini. Kamu harus tahu betapa susahnya aku mencari jalan pulang? Tapi, suara kamu seakan memberi petunjuk jalan mana yang harus aku lalui untuk pulang" jihoon menarik guanlin, mendekap lelaki itu kedalam pelukannya. Untuk pertama kalinya, guanlin merasa ia pulang ke rumah sesungguhnya
"Maafin aku buat segalanya ji, aku tahu aku tak pantas untuk malaikat seperti kamu, tapi ku mohon--"
"Sudah guan, cukup. Kamu bukan satu-satunya yang berbuat dosa. Itu memang sudah menjadi takdir kita, yang harus kita lakukan sekarang memperbaiki dan menerima takdir kita bersama. Kamu, aku, alin dan linji" guanlin tersentak
"Kamu-- kamu tahu linji?" Jihoon mengangguk
"Aku tahu, dia adalah malaikat kecil yang aku lahirkan dan nama itu cocok untuknya. Guanlin dan jihoon. Aku ingin cepat pulang dan bertemu dengan linji, aku merindukannya"
"Kamu pikir ini semua sudah berakhir guanlin? Astaga, bodoh sekali kamu. Kita masih dalam permainan dan lo harus siap untuk terima kekalahan"
Tbc...
Guys, semoga kalian sehat ya. Jaga kesehatan kalian. Luvyuuuuuu
YOU ARE READING
GS | Being Perfect Wife ( Panwink )
Fanfic"jangan karena anak saya suka sama kamu, saya bakal terima perempuan kayak kamu" - Lai Guanlin 38 tahun Hight story ranking #1 in laji #5 in panwink