40

21 3 0
                                    

Melewatkan yang namanya SNMPTN itu sial, tapi itu sudah berlalu mau gimana lagi. Kalau aku nggak bisa aku masih bisa UTBK SBMPTN. Huh itu juga rumit. Tapi mau gimana lagi kalau nggak begitu aku mana bisa masuk universitas.

Ya sudah lupakan saja yang ini, setiap inget rasanya pengen mbalik meja. Pokoknya pengen emosi aja gitu. Bagi kalian yang jadi anak pertama itu nggak enak. Nggak enaknya ya sudah kubilang apapun yang kita inginkan pasti ditunda terus sampe orang tua lupa. Malah yang tahu saudara terus dibantu, tapi aku nggak bisa nerima kalau dari saudara aku merasa nggak enak. Aku tuh orangnya paling nggak enakan sama pemberian orang lain dan rasanya aku itu punya utang sama orang yang bantu aku.

Biasanya kalau ada saudara mamak yang datang ya lek-lekku gitu suka ngajak pergi jalan-jalan sambil belanja. Dan aku paling nggak bisa saat orangnya bilang, ambil aja biar nanti aku bayarin! Dan itu perkataan yang membuatku bingung untuk memilih. Aku mending dia beliin aku jangan aku suruh milih. Walaupun orangnya udah bilang demikian tapi aku tetap nggak enak waktu aku ambil barang.

Jadi kuputuskan aku ambil barang yang murah aja. Tapi tetap berkualitas, ehe. Biasanya sih kalau disuruh gitu aku milihnya makanan. Fix aku orangnya suka banget makan cemilan cepuluh cebelas. Malah jadi alay gini ya. Nggak papa ya, soalnya kalau terlalu terlarut dalam kesedihan itu juga nggak baik buat aku juga.

Pokoknya yang jelas aku itu nggak dekat dengan orang tuaku, walaupun aku tinggal serumah. Keluargaku baik-baik saja nggak ada masalah yang masalah itu cuma aku. Ya mau gimana berangkat sekolah udah pagi-pagi banget ketemu cuma sebentar terus pulang juga udah sore kalau ketemu bahkan nggak ngomong sama sekali.

Aku kalau udah di rumah juga nggak akan keluar lagi kalau nggak ada janji. Tapi aku adalah orang yang free setiap hari nggak ada janji jadi di rumah terus dan nongkrong di kamar, tempat paling nyaman untuk santai dan menikmati kesendirian. Aku bisa dibilang orangnya introvet.

Kayaknya aku juga udah pernah bilang kan? Aku nggak suka sama keramaian. Kalau ada tempat ramai apalagi aku diantara lautan manusia aku bakal pingsan disana saat itu juga. Entah kenapa?

Kalau waktu upacara sih enggak kan masih ada celah gitu terus bisa dilihat ada tempat yang longgar. Biasanya itu waktu di swalayan dan waktu promo dan lagi banyak-banyaknya orang. Disaat itulah aku memilih duduk sampai pengunjung mulai agak sepi. Udah 2 kali aku hampir pingsan gara-gara ya di antara pengunjung sampai nggak bisa gerak.

***

Bertepatan dengan hari rabu ini adalah simulasi yang ke entah aku lupa keberapa kayaknya ketiga ini. Yang jelas aku tidak akan menceritakan simulasinya seperti apa. Biar kalian yang belum pernah merasakan, merasakan sendiri.

Simulasi yang pertama telah usai. Ya waktunya untuk istirahat, buat ke kantin makan atau main game yang anak cowok. Simulasi yang pertama itu bahasa indonesia lalu nanti akan dilanjutkan simulasi kedua yaitu matematika. Sudah kubilang aku tidak akan membahas tentang simulasinya tapi yang akan ku bahas adalah waktu luang sebelum simulasi kedua dimulai yaitu saat istirahatnya.

Sebenarnya teman-teman yang lain itu sudah keluar pada Wi-Fi an. Aku di dalam kelas lanjut makan. Selesai makan aku melihat ruangan yang dipenuhi hampir semua anak cowok pada di dalam main game. Oke kuambil kotak nasiku, kumasukkan ke kantong plastik bewarna hitam dan kumasukkan tas. Segera aku keluar kelas untuk melihat apakah mereka ada di luar atau tidak sambil membuang sampah plastik sewaktu jajan tadi yang ku bawa di kelas.

Diluar cuma ada Merry dan Ical, kulewati mereka berdua yang sedang duduk sambil mebuang sampah yang tepat di samping mereka. Aku berbalik dan sebenarnya aku ingin masuk kelas tapi tak jadi. Yang kulakukan cuma menutup pintu kelas saja dan ikut nimbrung bareng Merry dan Ical.

Aku dan Bully [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang