39

15 3 0
                                    

Kesal waktu tahu aku nggak di jemput-jemput. Padahal udah setengah lima. Aku juga sudah bilang untuk di jemput tadi pagi. Ku putuskan aku ke rumah saudaraku saja nunggunya. Saat di perjalanan ku lihat anak saudaraku sedang berboncengan dengan teman cowoknya yang ku tak tahu siapa dia. Aku pun nggak peduli juga.

Sampai di rumahnya aku minta untuk SMS Bapak suruh jemput. Sambil menunggu aku sekalian solat azar. Aku belum di jemput-jemput juga. Lalu saat aku di suruh untuk menelephon bapak, ternyata bapak telah menelephon duluan. Jadi kuangkat. Bapak bilang kalau mau di jemput. Ahhh nunggu lama lagi deh.

Bapak sampai waktu adzan magrib berkumandang. Bapak juga bawa beras buat saudaraku itu. Kita langsung saja segera pulang. Dan waktu di perjalanan kuceritakan kejadian tadi pagi itu. Bapak shock. Jadi cara mengendarainya agak oleng gitu. Aku juga jadi merinding diboncengnya.

Sampai rumah diceritai aku bahwa tadi adekku udah jemput tapi nggak ada. Jemputnya setengah lima dari rumah. Kan gobloknya minta ampun, terus parahnya langsung pulang aja gitu. Nggak lihat aku ada di rumah saudara enggak.

Setelah solat magrib ya, sekitar jam tujuhan lebih. Bapak ada telephon, tahu kumaksud siapa yang menelephon. Betul bapaknya temanku yang di tabrak tadi pagi. Oke bapak langsung minta untuk dibawa ke bengkel aja motornya dan nanti bapak yang menanggung semua biayanya. Masalah kelar.

Adekku nggak kena marah tapi cuma dinasehati aja. Padahal besok dia itu mau ke Bali buat KI. Nasibnya lagi sial deh kayaknya tu orang. Dia cuma diberi uang saku 200 ribu karena uangnya buat biaya kerusakan motor  yang dia tabrak.

Beberapa hari kemudian bapak dihubungi lagi, dan diberi tahu kerusakannya. Ternyata yang rusak itu bagian slebor belakang sama knalpot. Bapakku langsung bergegas pergi. Semua total bapak ganti rugi mencapai 200-an ribu lebih. Yah walaupun knalpotnya itu belum ada tapi semua sudah di total biayanya yang harus ditanggung, jadi bapak langsung saja melunasinya biar cepet selesai. Dan selesai sudah perkara ini.

***

Aku siap aku siap. Hari ini ulangan fisika materinya relativitas. Aku sangat siap! Sebab semalam aku sudah belajar horayyy… biasanya aku kalau ada ulangan harian jarang banget belajar palingan cuma di kelas aja baca-baca. Tapi karena aku sudah mempersiapkan semalam, aku yakin aku bisa mengerjakannya. Semalam itu aku sudah mencari soal-soal tentang relativitas, kukerjakan semua dengan rumus yang ada walaupun ada juga yang nggak bisa, mau searching aja nggak bisa buat nyari jawabannya tapi paling tidak aku sudah mencobanya.

Ulangan fisika dilaksanakan pada jam terakhir. Ku sedari tadi tetap tenang dan santai. Aku cuma mereview rumus-rumus tentang materi ulangan hari ini, agar nggak kelupaan.

Pak guru datang. Dia berdiri menghadap para murid, ia mendeham dua kali, “sekarang ulangan!” katanya.

“Haaa…” serentak murid-murid pada mangap berjamaah. Biasa itu kebiasaan kalau belum siap untuk ulangan atau cuma pura-pura nggak tahu biar nggak jadi ulangan. Padahal mereka semua tahu kalau ya sekarang itu ulangan.

Ulangan itu sesuatu kegiatan yang paling nggak disukai murid-murid dan menjadi ajang penyiksaan guru untuk muridnya. Itu kalau ulangannya pelajaran yang nggak dikuasai atau bisa juga pelajaran yang nggak disukai. Kayaknya semua murid setuju deh denganku, tapi kalau nggak setuju, nah ini contoh orang CERDASS..-ini itu tu sering banget dipakai sama guru fisikaku, entah kalau suka muji bilang cerdas walaupun kadang sering buat nyindir gitu. Gurunya laki-laki ya bukan perempuan entar pada ngira perempuan karena suka nyindir gitu.

Oke kembali lagi, soal ulangan dan buram diambilnya dalam tas dan ditaruh di atas meja. Beliau duduk di kursinya, “ sebelum itu kita mulai, assalamu ‘alaikum Wr. Wb.”

Aku dan Bully [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang