2. Bertemu [Revisi]

220 26 3
                                    

HAPPY READING❤

Letha menatap punggung Ryan semakin lama semakin menggilang dari penglihatannya. Setelah itu ia menuju ke salah satu stand dipinggir jalan bertuliskan 'Greantea love' . Letha memesan 1 cup panjang minuman greantea kesukaannya, Letha meminum hampir setengah cup dalam waktu 1 menit.

Saat berjalan ia hanya terfokus pada minumannya saja, sampai-sampai Letha tak sengaja menabrak seorang pria.

"

JALAN PAKE MATA!!" bentak pria tersebut. Yang dibentak pun merasa ketakutan.

"Jalan pa-pa-pa-ke kaki"

"CIH, NGOMONG AJA GAGU GITU"

Wajah Letha memerah, ia tak terima jika dirinya dibilang Gagu.

"Lo,harus tanggung jawab! Bersihin baju gue"

"Gue kan gak sengaja, lo juga gak liat tadi kan lari kenceng banget!! "

"Nih, laundry aja sendiri bajunya, gue ogah," Letha merogoh sakunya, mengambil uang berwarna biru dan menyodorkan kearah pria tersebut.

Jangan diterima please jangan diterima, gue pulang pake apa nanti. Was was Letha dalam hatinya.

"Kurang"

Letha mengagap. "Hah? Apa lo bilang? Kurang?! Laundry Expres berapa si? Gak sampe segitu"

Ya allah Please, gue kan boongan, kenapa malah diterima itu uang gue woi, gue pulang naik apa nanti.

"Thank, lo baik" Pria tersebut langsung nyelonong begitu saja.

Letha mengusap usap dadanya. "Sabar"

Letha menatap punggung punggung yang mulai nampak samar samar dari penglihatannya.

"Aneh, baru kali ini gue nemuin spesies kaya dia,iya aneh. Cowo kok kaya gitu, gila" letha menggeleng gelengkan kepalanya.

"Woi tha sini!," Teriak Adel melambaikan tangan nya.

Letha pun mencari sumber dari suara tersebut ternyata Adel yang memanggilnya dengan cekatan lerha lari tidak menghiraukan apa pun yang ada di sekeliling nya karena Letha ingin melihat konser itu di barisan paling depan.

"Video cell buruan" perintah Adel ada acel.

"Gak lo suruh gue udah video dari tadi" spontan Acell.

Letha hanya terfokus pada konser,sekali ia memotret agar ia selalu ingat dan menjadi kenangan.

Begitupun dengan Ryan, Ryan yang sendari tadi fokus merekam dan memotret menggunakan kamera yang ia bawa, sekali ia memotret letha tak sengaja. Namun hasilnya bagus nampak candid : 3 .

Cantik. Batin Ryan sembari melihat hasil potretannya itu.

"Bakal gue simpen sampai kapan pun,tha" gumamnya pelan.

Tiba-tiba langit pun menghitam kepulan awan mulai berubah menjadi tetesan air mulai berturunan.

"Gerimis nih" Letha mengode temannya agar menepi.

"Whatever, yang penting nonton sampe abis dulu aja"

Walaupun tetesan air mulai bermunculan mereka tetap berdiri melihat konser musik festival hingga selesai.

Letha takut jika ia pulang akan diketahui ayah dan ibunya. Pasalnya disini banyak sekali rekan kerja ayahnya.

Firasat Letha benar, ia semalam bermimpi hujan akan datang ketika konser dimulai, dan ternyata benar terjadi.

2 jam berlalu, hujan semakin deras,hari mulai petang.

Mereka meneduh dihalte dekat gor,sendari tadi ia menatap Ryan dengan tatapan aneh, kenapa dia?tumben gak banyak omong.

"Kenapa lo,yan?" kata letha duduk disebelah Ryan.

"Gak papa kok"

"Rumben gak banyak omong lo" letha mencolek lengan tangan Ryan dan Ryan hanya terkekeh kecil.

"Aneh tau gak, biasanya cerewet. Letha ayo sini, Letha nyenyenyenye" lanjut Letha menirukan logat bicara Ryan.

"Gak papa, lagi pengin jadi kalem aja" Letha hanya ber-oh saja

Setelah itu hening, tak ada yang membuka mulutnya untuk bicara.

"Masih hujan nih gimana ya? " gumam Letha yang terdengar oleh Acell.

"Trobos ajalah, mau gimana lagi" Sahut Acell sinis.

"Kenapa si lo,cell?" ujar letha, pasalnya sendari tadi Acell nampak sinis padanya.

"bener tuh, dari tadi sinis ke Letha" kini Ryan angkat bicara.






Karena lo, udah bikin Ryan berubah. Jancuk.










Maaf author masih noob,kalo ada yang gak Nyambung maklumin ya:v

UDAH YA SAMPE SINI, PUTEK BANGET GILA
POJOK KANAN JANGAN LUPA, QIQIQI
Papay💗
Happy reading say❤

Jum'at 21 feb 2020 17.49

1% IN LOVE [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang