1% IN LOVE [PROSES REVISI]

46||dipersatukan [End]

HAPPY READING❤
.
.
.
.
.
.

Bacanya pelan pelan ya, biar dapet feel nya, hehe🙈🙈

Letha berlari mengerjakan zayn sampai ketaman belakang sekolah.

Letha melihat Zayn membrontak, merusak semua fasilitas ditamab tersebut, dengan berani letha memeluk zayn dari belakang.

GREP
Lerha gemetar kala memeluk tubuh zayn.
"Jangan marah marah, ze" ucapnya lirih.

Zayn munafik, bilang saja seperti itu karena didepan semua orang ia tampak tak peduli namun sejatinya ia sangat rindu pada gadisnya ini,rindu dengan semua tingkah konyol nya.

"aku..hiks..hiks..aku takut kalo kamu marah marah"

Zayn tak tega melihat kekasihnya seperti ini, dengan sigap ia memutarkan badannya menghadap Lerha.

"aku sayang kamu,za" kata zayn

"aku gak mau kamu ninggalin aku"

"Za gak bakalan ninggalin Ze, Za kangen Ze"

"Ze mau dengerin semua penjelasan dari Za?" tanya Lerha memberanikan diri.

Zayn mengangguk, dan letha mulai menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. Zayn merasa bersalah karena telah berburuk sangka pads letha.

"maafin aku,za"

"Za udah maafin Ze"

"baikan ya?" letha mendongak.

Zayn memencet hidung dan mencubit pipi letha. "iya dong"

"ish sakit ze" sarkas Letha.

Didekat taman ada 4 pasang mata melihat kejadian itu, salah satunya tersadar. Kekuatan cinta memang tak bisa dikalahkan kala keduanya saling sayang dan cinta.

"sekarany lo udah sadar,yan?" tanya adel membuyarkan lamunannya.

"seberapa lo maksa buat ngejauhin mereka berdua, tetep aja gak bakal bisa,karena mereka udah saling sayang, lo mau liat letha bahagia kan yan? "

"bener,gue salah gue salah ngelakuin semua itu, gue harus bisa ngelupain semuanya."

"sekarang biarin dia berdua dulu, kits pergi dari sini"perintah Agam diangguki semua temannya.

•••
1 minggu berlalu~

Kejadian itu mengajarkan bahwa semangat berjuang itu perlu, semangat agar semua keinginan tercapai dan semua tak luput dari doa dan usaha.

Zayn baru saja keluar dari ruangan, ruangan dimana ia harus berjuang selama 3 hari sebagai penentu selama ia menuntut ilmu selama 3 tahun.

Hari ini adalah hari terakhir, ia sangat senang sekali tapi dilain sisi ia sedih karena seusai lulus ia akan dipindahkan ke swedia agar berkuliah sembari mengurus perusahaan ayahnya.

Ia harus berLDR bersama sang kekasih, membuatnya sedikit bimbang.

"gimana ze ujiannya?" tanya letha.

"alhamdulillah lancar"

Mereka jalan beriringan menuju kantin,sendari tadi perut letha dangdutan meminta jatah.

Sebenarnya ia diliburkan,namun ia lebih memilih berangkat nememani dan menyemangati sang pacar.

Mereka duduk didepan stand siomay,mungkin ini kala terakhirnya karena besok pengumuman kelulusan.

"za,nanti malam aku ajak kesuatu tempat, mau gak? "

"kemana" letha menatap zayn yang sepertinya ingin mengucapkan sesuatu.